"Pembangunannya didanai dari Dana Alokasi Khusus (DAK) Kementerian Perdagangan sebesar Rp1 miliar lebih untuk mengun los baru pasar tipe B serta kelengkapan fasilitas umum dan sosial lainnya di pasar tersebut," kata Kepala Bidang Perdagangan Dinas Pertambangan Industri Perdagangan Tenaga Kerja dan Koperasi Sawahlunto, Gustaf, Sabtu.
Ia mengatakan, kondisi pasar yang ada sudah tidak mempu menampung pedagang yang setiap harinya sekitar 100 orang.
Seluruh persiapan pembangunan sedang dijalankan bersama dinas terkait, baik perencanaan lokasi, desain bangunan, legalitas lahan dan lainnya sebelum pekerjaan pembangunan dilelang.
"Direncanakan kegiatan pembangunan sudah bisa terlaksana pada April 2016," ujar dia.
Selain sebagai sarana jual-beli, pasar itu diharapkan dapat menunjang pertumbuhan ekonomi daerah yang dikenal sebagai penghasil menggis, tembakau, kakao, dan lainnya.
Sementara itu, Kepala Desa Lumindai Chairunnas mengatakan lokasi pasar yang ada saat ini merupakan aset milik masyarakat adat suku Dalimo, yang diserahkan kepada pemerintah melalui Kerapatan Adat Nagari (KAN) setempat.
"Dalam kesepakatan Ninik Mamak dengan pihak pemerintah daerah, hak pengelolaan pasar akan kembali diserahkan ke KAN Lumindai serta mengutamakan kesempatan untuk menempati bangunan los pasar itu nantinya bagi para pedagang lokal desa ini," kata dia.
Selama ini tidak ada pungutan retribusi di pasar itu hanya sumbangan dana kebersihan pasar yang setiap harinya terkumpul antara Rp50 ribu hingga Rp70 ribu.
Pewarta: Junisman
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2016