Yogyakarta (ANTARA News) - Empat jenazah warga negara asing (WNA) yang tewas dalam kecelakaan pesawat Garuda Indonesia GA-200 di Yogyakarta, Rabu pagi (7/3), hingga Kamis petang (8/3) masih belum teridentifikasi, sehingga identitas janazah tersebut masih belum diketahui.
"Meski Tim Forensik RS Dr Sardjito dan Tim Forensik Disaster Victim Identification (DVI) Mabes Polri menerima empat data WNA, tetapi data tersebut tidak bisa dijadikan patokan untuk memastikan identitas jenazah tersebut," kata Kombes Pol Slamet Purnomo yang memimpin Tim Forensik DVI Mabes Polri dalam jumpa pers di RS Dr Sardjito, Kamis petang.
Dalam jumpa pers itu hadir pula dr IBG Surya Putra Pidada SpF yang memimpin Tim Forensik RS Dr Sardjito. Kedua tim ini bekerja sama melakukan proses identifikasi koban tewas kecelakaan Garuda sejak Rabu (7/3).
"Jadi, belum bisa dipastikan apakah empat jenazah tersebut sesuai dengan empat data WNA yang diterima tim forensik, yakni Mark Scott, Henry Morgan Saxon Mellish, Brice Steele dan Allison Sudrajat," katanya.
Bahkan, kata Kombes Slamet Purnomo, meski pada jenazah Henry Morgan ditemukan kartu identitas, tetapi belum bisa dijadikan patokan bahwa jenazah itu benar-benar Henry Morgan.
"Data-data yang masuk ke tim forensik itu hanyalah data sekunder, sedangkan yang utama untuk proses identifikasi adalah sidik jari, gigi dan DNA," katanya.
Dengan demikian hingga hari ini tidak mungkin tim forensik bisa memastikan identitas empat jenazah WNA tersebut. "Tim masih akan meneliti lebih jauh, bahkan akan mendapat bantuan dari Tim DVI Australia," kata Kombes Slamet Purnomo.
Ia menyatakan proses identifikasi terhadap empat jenazah WNA tersebut serta satu jenazah seorang perempuan yang hingga kini masih `misterius` masih akan dilanjutkan Jumat (9/3).
Tim Forensik RS Dr Sardjito dan Tim Forensik DVI Mabes Polri hingga Kamis petang berhasil mengidentifikasi 16 dari 21 jenazah korban tewas dalam kecelakaan pesawat Garuda Indonesia GA-200 di kawasan Bandara Adisucipto. Dalam kecelakaan itu 21 dari total 133 penumpang serta tujuh awak pesawat tewas.(*)
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2007