Yogyakarta (ANTARA News) - Lima awak dan dua penumpang yang menjadi korban kecelakaan pesawat Garuda Indonesia Boeing 737-400 di Bandara Adi Sutjipto, Yogyakarta, Rabu pagi (7/3), saat ini masih dirawat di RS TNI-AU Hardjolukito. Menurut Kepala RS Hardjolukito, Dr. Djunadi, MS, Sp.KP, Kamis, Kapten Pilot Garuda GA-200 itu, Moh. Marwoto, saat ini masih dirawat di RS tersebut, demikian juga dengan empat awak pesawat, yaitu Gagam Rohman (co-pilot), Imam Arief Iskandar (pramugara), Irawati (pramugari), dan Ratna (pramugari). Dua penumpang korban kecelakaan Garuda yang masih dirawat di RS itu adalah Andi Rahman (27), staf Australian TV yang tinggal di Jakarta dan Siti Nurjanah (45), warga Magelang. Menurut data dari Kepala RS Hardjolukito, keseluruhan korban pesawat Garuda yang dibawa ke rumah sakit sebanyak 88 orang. Sebanyak 50 korban di antaranya dirujuk ke beberapa rumah sakit lain, yakni 11 orang ke Rumah Sakit Panti Rapih, 7 orang ke Rumah Sakit Sardjito, 3 orang ke Jogja International Hospital, dan 2 orang ke RS. dr.Oen Solo, sedangkan 27 lainnya dipindahkan ke RS Bethesda. Data terakhir yang dikeluarkan RS Hardjolukito menunjukkan masih terdapat 9 pasien korban Garuda yang dirawat di RS Panti Rapih, 5 korban di RS Sardjito, dan 7 orang di RS Hardjolukito, sedangkan jumlah korban yang dirawat di RS lain masih sama dengan data sebelumnya. Pesawat Garuda Indonesia Boeing 737-400 dan nomor penerbangan GA-200 itu jatuh dan terbakar di dekat Bandara Adi Sutjipto, Rabu (7/3) sekitar pukul 07.00 WIB. Pesawat membawa 133 penumpang dan tujuh awak. Akibat kecelakaan itu, sebanyak 21 penumpang tewas, termasuk guru besar Universitas Gadjah Mada (UGM) Yogyakarta Prof Koesnadi Hardjasoemantri dan tiga warga negara asing. (*)

Copyright © ANTARA 2007