Hari ini harus final empat besar."
Jakarta (ANTARA News) - Tim bola voli putra Surabaya Samator memastikan masuk ke dalam empat besar setelah mengalahkan Jakarta Elektrik PLN dengan skor 3-1 pada Proliga 2016 putaran II seri kedua di Hall Basket Senayan, Jakarta, Sabtu malam.
Surabaya Samator menempati peringkat pertama sementara dengan nilai 19 setelah bermain kejar-kejaran angka dengan Jakarta Elektrik PLN sejak set kedua.
Set pertama yang diwarnai dengan kartu kuning untuk kedua tim karena menimbulkan keributan dimenangkan oleh Samator dengan angka 25-17.
Pada set kedua, Samator unggul diawal permainan, tetapi Elektrik PLN terus menekan hingga angka 24-24, kedua tim terus mengejar mengumpulkan poin hingga game ditutup 31-29 dengan kemenangan Elektrik PLN.
Set ketiga bertambah seru karena kedua tim terus melakukan smes-smes tajam dan dum-play yang sulit dikembalikan lawan. Samator menang kembali dengan angka 27-25 setelah kejar-kejaran poin.
Surabaya Samator memasuki set keempat yang merupakan set penentuan untuk memenangkan pertandingan justru beberapa kali melakukan kesalahan. Kedua tim saling kejar-mengejar mengumpulkan poin mulai posisi 23-23.
Namun, Elektrik PLN harus kembali menelan kekalahan saat wasit menilai servis yang dilakukan Samator memasuki garis sehingga game berakhir dengan angka 24-26.
Pelatih Surabaya Samator, Ibarsyah, mengatakan bahwa hari ini timnya tampak lelah dan tidak seagresif pertandingan kemarin.
"Tim saya hari ini kelihatan capek, itu pengaruh pertandingan kemarin 3-2 dan memang perjalanan dan proses panjang kompetisi ini," ujarnya usai pertandingan.
Ia menuturkan, sejak awal menekankan pada pemain untuk menang hari ini untuk memastikan masuk ke empat besar.
"Hari ini harus final empat besar. Jangan menunggu Palembang, belum tentu. Yang penting aman di empat besar," katanya.
Pelatih Jakarta Elektrik PLN, Putut Marhaento, menilai bahwa para pemainnya telah berlaga secara bagus dalam permainan yang ketat itu.
Ia juga mengungkapkan kekecewaannya pada wasit yang menganggap servis Samator masuk garis, padahal menurut dia berada di luar garis.
Saat akhir game, ditambahkannya, wasit seharusnya lebih fokus untuk pencatatan untuk menghindari kelalaian.
Pewarta: Dyah Dwi Astuti
Editor: Priyambodo RH
Copyright © ANTARA 2016