... gedung itu dapat dimanfaatkan untuk kantor maupun perpustakaan."

Bogor (ANTARA News) - Ketua DPR RI Ade Komaruddin menegaskan akan terus berjuang agar parlemen Indonesia memiliki perpustakaan, yang merupakan simbol ilmu pengetahuan, terbesar di Asia Tenggara.

"Perpustakaan sangat penting sebagai infrastruktur pemikiran dalam mendorong pemikiran anak bangsa untuk terus maju," katanya saat membuka "Press Gathering: Sinergi DPR dan Wartawan, Dalam Mensosialisasikan Kebijakan DPR RI" di Bogor, Jawa Barat, Jumat malam (1/4).

Menurut Ade Komaruddin yang akrab di sapa Akom, gagasan pembangunan perpustakaan sangat besar di kompleks parlemen terinspirasi dari pembangunan perpustakaan di parlemen Amerika Serikat (AS) yang didirikan pada 1800, pada era Presiden Thomas Jefferson, dan terus berkembang hingga tahun 1951, kemudian menempati tiga bangunan gedung.

Pada saat itu, menurut dia, AS belum semakmur Indonesia saat ini, tapi Pemerintah dan rakyat AS bertekad membangun perpustakaan yang hingga saat ini menjadi perpustakaan terbesar di dunia.

Politisi Partai Golkar itu menjelaskan, dalam gagasannya DPR RI akan membangun gedung baru yang akan diisi sebagai perpustakaan dan kantor anggota maupun tenaga ahli anggota DPR RI.

Dalam APBN tahun 2016, dikemukakannya, kebetulan ada anggaran untuk pembangunan gedung.

"Kalau anggaran tersebut direalisasikan untuk membangun gedung baru, dan gedung itu dapat dimanfaatkan untuk kantor maupun perpustakaan," katanya.

Akom mengakui, usulan soal pembangunan Perpustakaan Parlemen saat ini masih menjadi pro-kontra.

Ia menambahkan, usulan pembangunan perpustakaan terbesar ini diusulkan oleh sejumlah cendekiawan yang dinilainya sebagai usulan positif.

Pewarta: Riza Harahap
Editor: Priyambodo RH
Copyright © ANTARA 2016