Kepala Seksi Pengelolaan dan Pengembangan Pesisir Laut dan Pulau-pulau Kecil Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Kalimantan Selatan Muhammad Saleh di Batulicin Jumat mengatakan, tujuan dari penanaman bibit pohon mangrove adalah untuk mencegah abrasi pantai.
"Selain mencegah abrasi yang diakibatkan gelombang laut, juga sebagai tempat untuk berkembang biaknya biota laut seperti kepiting bakau, ikan dan udang serta biota lainnya," katanya..
Menurutnya, dengan semakin tumbuh dan berkembangnya pohon mangrove kedepan, akan berpotensi menjadi kawasan wisata mangrove hingga meningkatkan pendapatan masyarakat setempat.
Dijelaskan, keberadaan hutan mangrove di pesisir pantai sangat berperan penting dalam menjaga garis pantai agar tetap stabil sehingga populasi pohon dan semak dapat melindungi tepian pantai dari terjangan ombak langsung yang berpotensi merusak bibir pantai.
Hutan mangrove juga mampu meredam energi dari terjangan gelombang arus air laut tersebut.
Rumpun-rumpun tanaman bakau mampu memantulkan, meneruskan dan menyerap energi gelombang yang datang, sehingga gelombang yang sampai ke sisi pantai hanya riak-riaknya saja, sehingga dapat melindungi pantai dan tebing sungai dari kerusakan.
Selain melaksanakan kegiatan penanaman mangrove, DKP juga melaksanakan pelatihan pembuatan minuman berbahan dasar mangrove bagi masyarakat setempat dengan melibatkan penyuluh perikanan, dan nara sumber dari Universitas Lambung Mangkurat dan tokoh masyarakat.
"Dalam kegiatan ini, kami bekerja sama dengan pemerintah Kabupaten Tanah Bumbu untuk memperhatikan kelestarian alam khususnya perairan pantai yang ada di daerah Kalimantan Selatan," katanya.
Pewarta: Imam Hanafi
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2016