Jakarta (ANTARA News) - Konferensi internasional perawatan pesawat Aviation Maintenance, Repair And Overhaul Indonesia (AMROI) kembali digelar untuk keempat kalinya di Jakarta.
"Ini satu-satunya konferensi internasional tentang perawatan pesawat yang akan dihadiri 450 peserta dari 17 negara dan 150 perusahaan," kata Ketua Indonesia Aircraft Maintenance Services Association (IAMSA) Richard Budihadianto di Jakarta, Jumat.
Richard mengatakan, industri perawatan dan perbaikan pesawat (MRO) dalam negeri membidik peluang kerja sama dengan berbagai negara pada konferensi yang akan digelar pada 20-21 April 2016 tersebut.
Mantan Direktur Utama PT Garuda Maintenance Facility (GMF) AeroAsia ini juga meyampaikan bahwa industri perawatan pesawat tumbuh dengan pesat, seiring pertumbuhan jumlah pesawat di Indonesia.
Saat ini, biaya perawatan pesawat yang dikeluarkan perusahaan maskapai Indonesia mencapai 1 miliar dollar AS, namun industri MRO dalam negeri baru bisa menikmati 30 persennya.
Untuk itu, lanjut Richard, IAMSA berusaha meningkatkan kapasitas dan kapabilitasnya agar mampu menyerap lebih banyak peluang perawatan pesawat Tanah Air.
Bicara kualitas, beberapa bengkel pesawat di Indonesia telah mendapatkan persetujuan dari Amerika dan Eropa berupa Federal Aviation Administration (FAA), sehingga kemampuannya diakui di dunia.
Ia berharap, melalui AMROI 2016, para pelaku industri MRO Indonesia bisa bertemu dengan pelaku industri MRO dunia, untuk kemudian bekerja sama yang dapat meningkatkan kapasitas perawatan pesawat di dalam negeri.
Pewarta: Sella Panduarsa Gareta
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2016