Kami yakin, kasus ini masih ada kaitannya dengan peristiwa serupa di Jakarta baru-baru ini."

Cikarang, Bekasi (ANTARA News) - Pemerintah Kabupaten Bekasi, Jawa Barat, kekurangan tenanga pengawas dalam rangka pencegahan penyakit flu burung yang tengah merebak di kawasan setempat sepanjang 2016.

"Saat ini pengawasan flu burung hanya dilakukan dua petugas untuk mengawasi lima kecamatan. Idealnya satu petugas untuk satu kecamatan," kata Kadis Peternakan, Perikanan dan Kelautan Kabupaten Bekasi Wahyudi Asmar di Cikarang, Jumat.

Menurut dia, petugas tersebut saat tengah melakukan pengawasan distribusi unggas di 24 kecamatan Kabupaten Bekasi mengingat wilayah Kabupaten Bekasi kerap menjadi area lintasan distribusi unggas ke Jakarta dan sekitarnya.

Petugas tersebut akan memberikan vaksin serta penyemprotan disinfektan terhadap kendaraan distribusi ternak yang berasal dari luar daerah.

Petugas itu ditempatkan di perbatasan Kabupaten Bekasi seperti Jalan Raya Kalimalang, Jalan Pangeran Diponogoro, dan Jalan Rengas Bandung.

"Memang sangat sulit sekali mengawasi arus distribusi unggas di Kabupaten Bekasi karena jumlah petugasnya terbatas dan waktu kerjanya pun hanya delapan jam," ujarnya.

Untuk itu pihaknya sangat mengharapkan peran serta masyarakat untuk memantau dan melaporkan bila mendapati ada unggas yang mati mendadak dalam jumlah banyak.

Upaya pengawasan dilakukan pihaknya pascatemuan kasus kematian puluhan unggas secara mendadak sejak Januari-Maret 2016 di sejumlah tempat di Kabupaten Bekasi.

"Sejak Januari-Maret 2016 terdapat 467 unggas jenis ayam, bebek dan itik yang positif flu burung," katanya.

Kasus itu terdiri atas temuan pada 20 Januari 2016 sebanyak 450 itik di Kampung Pondok Soga RT 08/04, Desa Pantaihurip, Kecamatan Babelan.

Temuan berikutnya terjadi pada 7 Februari 2016, enam ekor ayam dan bebek positif flu burung di Perumahan Sinar Kompas Utama, Jalan Melati RT05/05, Desa Mekarsari, Kecamatan Tambun Selatan.

Kasus serupa juga terjadi pada 3 Maret 2016 sebanyak 11 ekor ayam positif flu burung di Kampung Cikuya RT 01/14, Desa Cibatu, Kecamatan Cikarang Pusat.

"Kami yakin, kasus ini masih ada kaitannya dengan peristiwa serupa di Jakarta baru-baru ini," katanya.

Pewarta: Andi Firdaus
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2016