Jakarta (ANTARA News) - Menko Polhukam Widodo AS mengatakan hingga saat ini belum ada indikasi-indikasi yang menunjukkan adanya unsur kesengajaan dalam kecelakaan Pesawat Garuda GA-200 jurusan Jakarta-Yogyakarta pada Rabu (7/3) pagi. "Laporan terakhir yang saya terima hingga saat ini belum ada indikasi-indikasi yang menunjukkan unsur kesengajaan tersebut," katanya kepada wartawan, sebelum mengikuti rapat terbatas yang membahas mengenai bencana alam dan kecelakaan transportasi di Kantor Kepresidenan, Jakarta, Kamis. Hadir dalam rapat kabinet terbatas yang dipimpin Presiden Susilo Bambang Yudhoyono tersebut, antara lain Wapres Jusuf Kalla, Widodo AS, Menko Kesra Aburizal Bakrie, Menko Perekonomian Budiono, Menteri Keuangan Sri Mulyani, Menteri Perhubungan Hatta Radjasa, Mendagri M. Ma`ruf, Panglima TNI Marsekal Djoko Suyanto, Kapolri Jenderal Polisi Sutanto, Kepala Badan Meteorologi Geofisika, Sriworo B Harijono. Menurut Menko Polhukam, dirinya diperintahkan Presiden untuk melibatkan aparat terkait dalam investigasi dan melakukan penyelidikan akan kemungkinan adanya faktor-faktor nonteknis yang menjadi penyebab kecelakaan pesawat. "Konteksnya adalah masalah keselamatan dan keamanan. Masalah keselamatan berhubungan dengan kelayakan operasional penerbangan, seperti aspek `maintenance`, sertifikasi kelaikan, dan prosedur operasional penerbangan. Sedangkan masalah keamanan berhubungan dengan apakah ada kemungkinan unsur-unsur kesengajaan, sabotase, atau teror," ujarnya. Saat ini, kata Menko Polhukam, semua aparat sedang bekerja, seperti dari unsur Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT), Polri, serta Badan Intelijen Negara (BIN). Ia menambahkan Polri sudah membentuk dua tim, yaitu tim indentifikasi korban yang bertugas melakukan verifikasi terhadap korban serta mencari material yang sifatnya eksplosif dan sebagainya. Sedangkan tim yang kedua terdiri dari unsur Bareskrim dan Forensik yang bertugas melakukan penyelidikan. "BIN sendiri melakukan tugas-tugas penyelidikan sesuai fungsi-fungsi yang ada. Sekarang ini, teknisnya sedang berjalan, biarkan mereka bekerja," kata Widodo AS. (*)

Pewarta:
Copyright © ANTARA 2007