Banjarnegara (ANTARA News) - Pengungsi bencana longsor di Desa Clapar, Kecamatan Madukara, Kabupaten Banjarnegara, Jawa Tengah mencapai 279 jiwa dari 74 kepala keluarga.
Berdasarkan data Palang Merah Indonesia (PMI) Banjarnegara yang diterima di Banjarnegara, Jumat, longsor melanda di wilayah seluas 35 hektare yang mengakibatkan puluhan rumah rusak ringan hingga berat.
Dari 279 jiwa pengungsi, 153 orang di antaranya laki-laki dan 126 orang perempuan. Di antara pengungsi juga terdapat 4 orang ibu hamil, 8 bayi, 8 balita, 2 batita, dan lansia 30 orang.
Seluruh korban diungsikan di sejumlah posko pengungsian dan juga beberapa bangunan sekolah serta masjid.
Sementara data rumah rusak berat sebanyak 20 rumah, rusak sedang 2 rumah, rusak ringan 4 rumah, serta 33 rumah terancam ambruk.
Rencananya Menteri Sosial Khofifah Indar Parawansa akan meninjau korban longsor Desa Clapar, Banjarnegara dengan memberikan bantuan berupa logistik, tenda, selimut, perlengkapan bayi dan anak, perlengkapan sekolah, dan uang tunai.
Sebelumnya Bupati Banjarnegara Sutedjo Slamet Utomo mengatakan para pengungsi korban longsor mulai terserang penyakit.
"Berdasarkan laporan yang kami terima dari Dinas Kesehatan, banyak pengungsi yang berobat di pos kesehatan mengeluhkan sakit ISPA (Infeksi Saluran Pernapasan Atas), sakit kepala berlebih, tekanan darah tinggi, dan penyakit lainnya," kata Sutedjo.
Ia mengatakan telah memerintahkan Dinas Kesehatan untuk membuka pos kesehatan di lokasi pengungsian guna melayani pengungsi selama 24 jam.
Pewarta: Aditya Ramadhan
Editor: Fitri Supratiwi
Copyright © ANTARA 2016