Denpasar (ANTARA News) - Aktivitas pelayaran di pelabuhan penyeberangan di Selat Lombok, terhenti akibat memburuknya cuaca yang menimbulkan gelombang besar di perairan itu.Terhentinya aktivitas pelayaran di Selat Lombok itu menyebabkan terjadinya antrian panjang kendaraan yang hendak menyeberang dari Padangbai, Kabupaten Karangasem menuju Lombok Barat maupun sebaliknya, kata Manajer PT Angkutan Sungai Danau dan Penyeberangan (ASDP) Padanghai, I Made Suratha yang dihubungi ANTARA dari Denpasar, Kamis. "Seluruh armada tidak operasi selama 24 jam, sehingga antrean panjang tidak dapat dihindari," katanya. Ia mengatakan, puluhan truk angkutan barang memenuhi areal parkir di Pelabuhan Padangbai hingga ke luar pelabuhan dengan antrian panjang mencapai 1,5 km. "Antrian semakin bertambah panjang, karena diantara 11 kapal penyeberangan satupun tidak berani mengambil resiko akibat cuaca yang tidak bersahabat," ujar Suratha. Suratha menjelaskan, seluruh armada yang melayani penyeberangan di Selat Lombok sebenarnya 17 kapal, namun enam diantaranya sedang menjalani masa perawatan yang membutuhkan waktu sedikitnya sebulan. Kesebelas kapal dengan pengoperasian yang maksimal yakni 16 kali pemberangkatan setiap harinya, baik dari Lembar maupun Padangbai sebenarnya mampu melayani jalur tersebut dengan baik. Namun gelombang besar dan cuaca yang kurang menguntungkan, menyebabkan seluruh tidak beroperasi sejak pukul 13.00 Wita Rabu (7/3) hingga sekarang. Suratha menjelaskan, masyarakat dapat menyadari terjadi penumpukan penumpang dan kendaraan angkutan barang akibat cuaca yang tidak menguntungkan. Masyarakat pemakai jasa tidak ada yang protes, karena penundaan sementara pemberangkatan seluruh kapal penyeberangan semata-mata untuk keamanan dan keselamatan bersama. Masyarakat serta para sopir kendaraan dengan sabar dan tenang menunggu kedatangan kapal dari Lembar meskipun belum jelas jadual pemberangkatannya. "Pemberangkatan kapal sangat tergantung dari cuaca di Selat Lombok yang perkembangannya dipantau oleh Balai Besar Meteorologi dan Geofisika Wilayah III Denpasar," kata Suratha.(*)

Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2007