Yogyakarta (ANTARA News) - Jenazah Guru Besar Fakultas Hukum Universitas Gadjah Mada (UGM) Yogyakarta, Prof Dr Koesnadi Hardjasoemantri, saat ini disemayamkan di Balairung UGM untuk mendapatkan penghormatan terakhir dari rekan, kerabat, dan civitas akademika universitas negeri tertua di Indonesia tersebut.
"Prof Koesnadi merupakan salah seorang korban pesawat Garuda Indonesia GA-200 yang terbakar di Bandara Adi Sutjipto, Yogyakarta, Rabu pagi (7/3). Sejak Kamis dini hari jenazahnya disemayamkan di Balairung UGM," kata Kepala Humas dan Protokol UGM ,Suryo Baskoro, di Yogyakarta, Kamis.
Menurut dia, setelah disemayamkan di Balairung UGM dan mendapatkan penghormatan terakhir dalam upacara yang dipimpin Rektor UGM, Prof Dr Sofian Effendi, selanjutnya sekitar pukul 13.00 WIB jenazah mantan rektor UGM itu akan diberangkatkan menuju pemakaman keluarga besar UGM di Sawitsari untuk dimakamkan.
"Jenazah Prof Koesnadi yang dalam kondisi hangus terbakar dapat diiidentifikasi tim forensik Rumah Sakit Dr Sardjito, Rabu tengah malam. Selanjutnya, jenazah langsung dibawa ke Balairung UGM untuk disemayamkan sebelum dimakamkan," katanya.
Prof Koesnadi Hardjasoemantri lahir di Manonjaya, Tasikmalaya, 9 Desember 1926. Almarhum meninggalkan seorang isteri, Nina Koesnadi, serta dua puteri Ira Koesnadi dan Ika Koesnadi.
Semasa hidup Prof Koesnadi memperoleh berbagai penghargaan di antaranya Bintang Mahaputra Utama dan Officer in de Orde van Oranje Nassau dari pemerintah Belanda.
Pendidikan mulai dari HIS di Bandung lulus tahun 1940, dan melanjutkan sekolah menengah di Jakarta. Kemudian melanjutkan kuliah di Fakultas Hukum UGM lulus tahun 1964, melanjutkan studi S3 dan memperoleh gelar doktor dari Universitas Leiden Belanda.
Dikukuhkan sebagai guru besar Fakultas Hukum UGM pada 15 April 1995. (*)
Copyright © ANTARA 2007