Langkah ini juga sebagai upaya deteksi dini, akan kemungkinan adanya siswa yang mengonsumsi narkoba, mengingat berdasarkan hasil invenstigasi Badan Narkotika Nasional (BNN), peredaran narkoba sudah merambah semua lini kehidupan di negeri ini,"
Pamekasan (ANTARA News) - Pengamat masalah-masalah sosial di Pamekasan, Jawa Timur, Imadoeddin, M.Si mengusulkan agar dilakukan tes urine di semua jenjang pendidikan, guna mendeteksi kemungkinan adanya calon siswa yang mengonsumsi narkoba.
"Langkah ini juga sebagai upaya deteksi dini, akan kemungkinan adanya siswa yang mengonsumsi narkoba, mengingat berdasarkan hasil invenstigasi Badan Narkotika Nasional (BNN), peredaran narkoba sudah merambah semua lini kehidupan di negeri ini," kata Imadoeddin di Pamekasan, Pulau Madura, Kamis.
Aktivis Korp Alumni Himpunan Mahasiswa Islam (Kahmi) Pamekasan ini menjelaskan, selain untuk melakukan deteksi dini, tes urine narkoba di semua jenjang pendidikan itu juga dimaksudkan agar siswa lebih berhati-hati dan tidak mencoba untuk mengonsumsi barang haram tersebut.
"Kami yakin, jika semua tingkatan pendidikan itu ada tes narkoba, maka tidak akan ada siswa yang berupaya mengonsumsi barang haram tersebut, karena mereka akan berpikir ulang, bahwa apabila diketahui mengonsumsi narkoba mereka tidak akan diterima masuk sekolah," kata Imad.
Mantan Ketua Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kabupaten Pamekasan ini lebih lanjut menjelaskan, tes narkoba di semua tingkatan pendidikan penting dilakukan, mengingat angka kasus narkoba di daerah ini setiap tahunnya cenderung meningkat.
Berdasarkan data Badan Narkotika Nasional Kabupaten (BNNK) Pamekasan menyebutkan, pada 2012 kasus narkoba di daerah ini hanya 18 kasus dengan jumlah tersangka 26 orang. Tahun 2013, meningkat menjadi 23 kasus dengan jumlah 35 orang tersangka. Selanjutnya tahun 2014 meningkat lagi menjadi 30 kasus dengan jumlah tersangka 55 orang.
Kemudian pada 2015 naik lagi menjadi 54 kasus dengan jumlah 72 orang tersangka.
"Tahun 2016 ini, yakni pada Januari-Februari saja sudah mencapai 11 kasus dengan 21 tersangka," kata Sekretaris BNNK Pamekasan Sjaiful Arifin.
Peningkatan jumlah kasus narkoba setiap tahunnya itu, menunjukkan bahwa kasus peredaran narkoba di Kabupaten Pamekasan setiap tahun menunjukkan semakin parah dan perlu ada upaya sistemik untuk memberantas peredaran barang haram tersebut.
BNNK Pamekasan, kata Sjaiful, telah melakukan berbagai upaya. Antara lain menggencarkan sosialisasi bahaya narkoba kepada kalangan pelajar tingkat SMP dan SMA, serta melakukan tes urine kepada sejumlah pejabat di lingkungan Pemkab Pamekasan.
Pewarta: Abd Aziz
Editor: Tasrief Tarmizi
Copyright © ANTARA 2016