"Ada dua korban meninggal dunia dan beberapa lainnya luka-luka akibat kejadian tersebut," kata Anggota Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DIY Pristiawan Buntoro di Yogyakarta, Rabu.
Korban meninggal dunia akibat tumbangnya pohon Randu Alas dengan diameter sekitar satu meter dan tinggi 20 meter adalah pemilik kios cinderamata atas nama Tini dan seorang anak rombongan wisatawan dari Sragen bernama Adit. Seluruh korban meninggal dunia kemudian dibawa ke Rumah Sakit Sardjito.
Sedangkan delapan warga yang mengalami luka-luka dilarikan ke sejumlah rumah sakit seperti RS Panti Rapih, RS Hidayatullah, RS Bethesda untuk memperoleh penanganan.
Selain di area kios cinderamata Gembira Loka Zoo, angin kencang juga merobohkan puluhan pohon yang berada di dalam area kebun binatang. Manajemen Gembira Loka Zoo memilih menutup area kebun binatang untuk wisatawan pada Kamis (31/3) guna pembersihan.
Berdasarkan catatan BPBD Kota Yogyakarta, pohon tumbang akibat hujan deras dan angin kencang tidak hanya terjadi di Gembira Loka Zoo tetapi tersebar di beberapa daerah lain, seperti di Jalan Kebun Raya yang berada di timur GL Zoo.
Pohon di Jalan Kebun Raya tersebut menimpa sebuah warung dan tidak ada korban jiwa dari kejadian tersebut, namun sempat membuat arus lalu lintas di ruas jalan tersebut macet.
Selain itu, pohon tumbang juga terjadi di Jalan Kusumanegara, Jalan Tamansiswa, Jalan Sisingamangaraja, Jalan Rejowinangun, simpang tiga Jalan Ibu Ruswo, dan di dalam kompleks Balai Kota Yogyakarta.
Hujan deras dan angin kencang juga mengakibatkan berbagai kerusakan di antaranya, atap rumah penduduk di daerah Tukangan hancur namun bisa dikondisikan oleh warga sekitar.
Kepala BPBD Kota Yogyakarta Agus Winarto berharap masyarakat tetap meningkatkan kewaspadaan terhadap berbagai potensi bencana akibat cuaca ekstrim.
"Hujan deraa dan angin kencang masih berpotensi terjadi. Warga diminta tetap waspada dan menghindari berbagai hal agar tidak menjadi korban. Di antaranya tidak berlindung di bawah pohon saat hujan deras," katanya.
Pewarta: Eka Arifa Rusqiyati
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2016