Jakarta (ANTARA News) - Ketua Umum Pengurus Pusat (PP) Muhammadiyah, Din Syamsuddin, menganggap musibah kebakaran pesawat GA-200 di Bandara Adisutjipto, Yogyakarta, yang menimpa dirinya, merupakan bentuk rahmat dari Allah SWT. "Secara pribadi, saya menilai musibah itu merupakan rahmat Allah SWT, dan bagi penumpang yang selamat untuk bersabar dan tawakal karena mereka masih diberi kesempatan hidup," katanya seusai acara pemakaman Ibu mertuanya, Darnelis binti Thaher (71), di TPU Tanah Kusir, Jakarta Selatan, Rabu. Ia menegaskan dirinya merasa bersyukur menjadi salah satu penumpang yang selamat dalam musibah yang menelan puluhan korban jiwa tersebut. Ketika ditanya apakah dirinya merasa trauma dengan musibah kebakaran yang menimpa pada pesawat yang ditumpanginya itu, ia menyatakan tentunya suatu hal yang lumrah atau manusiawi jika seseorang mengalami trauma dari sebuah musibah yang dialaminya secara langsung. "Saat kejadian itu, berlangsung cepat dan saat saya tersadarkan, keadaannya semua sudah gelap gulita yang terdengar hanya takbir dan teriakan," katanya saat menceritakan pengalamannya itu di depan Taufik Kiemas dan Malik Fajar. Diceritakannya, saat tersadar itu, dirinya mendengar ada perintah untuk melangkah ke arah kanan, dan langkah kakinya mengikuti perintah tersebut dan tanpa sadar di depannya ada pintu darurat. "Setelah itu, saya langsung loncat dan di belakang saya ada seorang ibu yang menanyakan tasnya dimana," katanya. Seusai meloncat dari pintu darurat, dirinya berada di areal persawahan dan disaksikannya banyak korban yang bergeletakkan. Paling tidak, kata dia, dirinya harus mengikuti pematang sawah itu sejauh 60 meter. Dengan pelipisnya yang masih menyisakan lebam dan bibir bawahnya terluka, Din Syamsuddin menambahkan dirinya duduk di kursi nomor 7 D pesawat GA-200 dan sempat merasakan pesawat oleng sebelum terjadinya musibah tersebut. Pesawat itu sendiri saat kejadian berada di tanggul sungai atau sebelah timur Bandara Adi Sucipto. "Saya sempat diperiksa "CT Scan", rontgen, dan EKG (elektrokardiografi) di Rumah Sakit (RS) PKU Muhammadiyah, Yogyakarta," katanya. Ketika ditanyakan wartawan tanggapannya mengenai banyaknya musibah pesawat terbang, ia menolak memberikan tanggapan dan hanya menyatakan dirinya merasa bersyukur termasuk salah seorang penumpang musibah kebakaran pesawat terbang itu yang selamat. Din Syamsuddin sendiri berangkat ke Yogyakarta semula untuk menjadi pembicara dalam salah satu acara seminar, namun sebelum menjadi pembicara dirinya menjadi korban musibah kebakaran tersebut. Setelah itu, dirinya langsung terbang ke Jakarta, setelah mertuanya, Darnelis binti Thaher, meninggal saat hendak dibawa ke RS JMC setelah tensinya naik pada Rabu pagi.(*)

Editor: Heru Purwanto
Copyright © ANTARA 2007