Bangkok (ANTARA News) - Juara tinju kelas bulu WBA Chris John berharap bisa bertanding di Las Vegas dan menjadi petinju pertama Indonesia yang mempertahankan gelar dunia di Amerika Serikat. John, yang mempertahankan gelar WBA-nya lawan petinju Venezuela Jose Rojas di Jakarta Sabtu, ingin bertanding dengan penantang mana pun, kata pelatihnya Craig Christian. "Dia ingin bertarung dengan siapa pun yang dihadirkan di depan kami. Dia sebagai petinju Indonesia amat bangga dan ingin menjadi orang Indonesia pertama yang memenangi gelar dunia di Amerika. Saya pikir suatu hari kita akan lihat Chris di Las Vegas. Kami ingin Las Vegas," kata Christian dalam wawancara dengan ESPN.John, yang bernama lengkap Yohannes Christian John, menang angka mutlak Sabtu setelah sempat dua kali menganvaskan Rojas dalam dua ronde pertama. Petinju berusia 27 tahun itu, yang di Indonesia dikenal dengan nama ulukan "Dragon", salah satu dari sedikit juara dunia di negeri itu dan menjadi selebriti setempat setelah menundukkan petinju Kolombia Oscar Leon di Bali empat tahun lalu. "Chris bangga menjadi orang Indonesia yang menjadi juara dunia. Itu yang dilakukan, yang membuat dia berlatih begitu keras," kata Christian, seraya menambahkan John hanya akan bertarung dalam kelas bulu (57kg). Juara lain di kelas itu adalah Chi In-jin (WBC) asal Korea Selatan dan Juan Manuel Marquez (WBO), meski petinju Meksiko Marco Antonio Barrera dan Manny Pacquiao asal Filipina juga bertarung di kelas itu. Kekisruhan mengenai bayaran untuk pertarungan John lawan Rojas sudah diselesaikan Selasa ketika promotor Albert Papilaya tiba di tempat jumpa pers dengan tiga kantong berisi uang tunai 250.000 dolar AS. Karena masalah bayaran itu John mengancam tidak mau bertarung. "Saya tak berniat mengulur-ulur pembayaran. Saya akan melakukan segalanya untuk Chris John, saya cinta Chris John," kata Papilaya. John tak terkalahkan dalam kelas bulu dan sudah memenangi 39 pertarungan, 20 dengan KO, satu kali imbang. Dia baru dua kali bertarung di luar Indonesia.(*)
Editor: Heru Purwanto
Copyright © ANTARA 2007