Meski kami sudah disiapkan secara mental, namun saya masih agak gugup. Ini kali pertama saya

Kupang (ANTARA News) - Peserta Ujian Nasional Berbasis Komputer (UNBK) di Kota Kupang, Nusa Tenggara Timur, berharap tidak terjadi pemadaman listrik saat pelaksanaan ujian akhir pada 4 hingga 8 April mendatang.

"Jika terjadi pemadaman maka saya kira sia-sia semua persiapan yang sudah dilakukan selama ini," kata seorang Siswa SMA Katolik Giovani Kupang, Adolfus Dezperado Parera alias Ado, kepada Antara di Kupang, Rabu.

Siswa Kelas 12 IPA 6 itu mengaku, secara mental dan ilmu sudah sangat siap menghadapi ujian akhir nasional yang menggunakan komputer sebagai basis pengerjaan soal yang diberikan, karena sudah melakukan persiapan secara mandiri maupun dilakukan bersama pihak sekolah.

"Kami selama hampir setahun disiapkan oleh para guru dan pembimbing kami dengan sejumlah kegiatan ujicoba dan latihan-latihan menggunakan peralatan komputer, sehingga kami sangat yakin akan bisa menyelesaikan semua soal yang diberikan," kata anak pertama dari pasangan Christian Doni Parera dan ibu Reineldis Agnes Sadipun itu.

Meski demikian, ia mengaku agak gugup, karena ini merupakan kali pertama melaksanakan ujian menggunakan komputer. "Meski kami sudah disiapkan secara mental, namun saya masih agak gugup. Ini kali pertama saya," katanya.

Menurut dia, pihak sekolah telah mempersiapkan mesin genset sebagai cadangan sumber tenaga listrik, jika terjadi pemadaman, namun ia berharap PLN selaku lembaga yang paling bertanggung jawab terhadap pemenuhan kebutuhan listrik masyarakat, tidak memadamkan arus listrik saat pelaksanaan ujian berlangsung.

Kepala Dinas Pendidikan Kota Kupang, Jerhans Ledoh secara terpisah mengaku telah meminta sekolah penyelenggara UNBK tahun ajaran 2016 ini untuk menyediakan cadangan listrik untuk mengantisipasi kemungkinan pemadaman oleh PLN.

Hal itu, kata dia, agar pelaksanaan ujian menggunakan komputer itu bisa terus lancar berjalan. "Kita tidak kehendaki adanya kekacauan atau penundaan karena pemadaman," katanya.

Menurut Jerhans, PLN dan PT Telkomsel sebagai penyedia jasa layanan listrik dan jaringan internet sudah berkomitmen untuk menyediakan layanan yang maksimal demi kelancaran pelaksanaan ujian akhir siswa SMA/SMK itu.

Untuk tahun ajaran 2016 kata dia, Kota Kupang menyertakan enam sekolah penyelenggara Ujian Nasional Berbasis Kompueter (UNBK) yang sebelumnya pada tahun ajaran 2015 silam hanya menyertakan satu sekolah yaitu SMK Negeri 1 Kupang.

Ada terdapat tambahan lima sekolah lainnya, yaitu, SMK Negeri 2, SMKN 3, SMKN 4, SMKN 5 dan SMA Katolik Giovani Kupang. "SMA Katolik Giovani Kupang menjadi satu-satunya SMA penyelenggara UNBK. Selebihnya adalah sekolah kejuruan," katanya.

Dia berharap semua persiapan yang sudah dilakukan sekolah melalui pelatihan dan uji coba serta bimbingan teknis, bisa memberikan dampak baik, terutama mutu dan nilai ujian yang maksimal.

Pewarta: Yohanes Adrianus
Editor: Fitri Supratiwi
Copyright © ANTARA 2016