Kunjungan kerja ini adalah meninjau manfaat dari program kolaborasi dua negara ini sejauh apa

Jakarta (ANTARA News) - Wakil Presiden Swiss Doris Leuthard mengunjungi Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika meninjau perkembangan kerja sama peningkatan kapasitas keakuratan dalam mengukur angka kenaikan gas rumah kaca di Indonesia.

"Kunjungan kerja ini adalah meninjau manfaat dari program kolaborasi dua negara ini sejauh apa," kata Kepala BMKG Andi Eka Sakya saat jumpa pers di kantornya Jakarta, Rabu.

Dia mengatakan lewat kerja sama Capacity Building and Twinning for Climate Observing System (CATCOS), dua negara sepakat untuk terus meningkatkan kemampuan dalam merekam gas rumah kaca.

Kerja sama CATCOS antara Indonesia dan Swiss itu merupakan proyek yang diinisiasi oleh the Swiss Agency for Development and Cooperation (SDC) dengan MeteoSwiss sebagai mitra koordinasi.

CATCOS sendiri juga bertujuan untuk meningkatkan ketersediaan pengamatan data-data atmosfer untuk dihubungkan ke beberapa pusat data dunia. Proyek ini diharapkan akan meningkatkan kapasitas pengamatan khususnya bagi variabel iklim seperti aerosol.

Di Indonesia, CATCOS dapat bermanfaat untuk mendukung proses analisis kejadian cuaca ekstrim seperti kebakaran hutan dan kabut asap.

Sejauh ini, kata dia, telah ada tempat pengamatan gas rumah kaca hasil kerja sama Indonesia-Swiss yaitu di Stasiun Pengamatan Global Atmospheric Watch (GAW) di Bukit Kototabang, Bukittingi, Sumatera Barat.

Sementara itu, Leuthard mengatakan BMKG memiliki arti penting dalam memberikan analisis data dengan peralatan dan sumber daya manusianya.

Dia mengatakan lembaga seperti BMKG secara langsung atau tidak memberi sumbangsih terhadap kesehatan masyarakat, terutama anak-anak sebagai generasi penerus bangsa.

BMKG, kata dia, dapat memprakirakan perubahan cuaca dan iklim. Selanjutnya lewat analisis data, lembaga ini memberikan masukan kepada pemerintah dan masyarakat untuk mengantisipasi perubahan fenomena alam yang dapat membahayakan.

Pewarta: Anom Prihantoro
Editor: Fitri Supratiwi
Copyright © ANTARA 2016