Garpu yang dikembangkan lewat teknologi "listrik pemberi rasa" sedang diteliti oleh Hiromi Nakamura dari Rekimoto Lab, Interfaculty Initiative in Information Studies, Universitas Tokyo.
Penelitian tersebut adalah pengaplikasian dari "tes listrik untuk menghasilkan rasa" yang dipakai untuk mengetes apakah sel perasa di lidah berfungsi atau tidak.
Terbukti bahwa lidah merasakan rasa asin atau asam saat dialirkan listrik.
Garpu ini ditargetkan untuk mereka yang mengurangi asupan garam atau sedang diet garam seperti pasien hipertensi.
Kali ini, garpu prototipe disiapkan untuk "Restoran Tanpa Garam" yang menawarkan hidangan tanpa garam.
Pegangan garpu berisi baterai yang bisa diisi ulang dan sirkuit elektrik. Ketika pengguna memasukkan kepala garpu berisi makanan ke dalam mulut sembari memencet tombol di pegangan garpu, listrik akan mengalir ke lidah.
Kadar rasa asin bervariasi, tergantung dari kebiasaan makan, usia, dan sebagainya.
Ada tiga tingkat rasa asing yang tersedia. Prototipe itu dihargai 2.000 yen (sekitar Rp2,3 juta) belum termasuk harga garpu.
Garpu elektrik ini tak hanya memberikan rasa asin, tetapi juga asam dan payau.
Berkat bantuan pakar memasak, ditemukan fakta bahwa rempah-rempah seperti lada dan bawang putih lebih mudah terasa asin, demikian dikutip dari Japan Today.
Penerjemah: Nanien Yuniar
Editor: Aditia Maruli Radja
Copyright © ANTARA 2016