Sedikitnya 74 orang termasuk 29 anak kecil tewas dan lebih dari 300 orang lagi cedera dalam ledakan tersebut, yang terjadi di Gulshan-e-Iqbal Park, yang dipenuhi orang di pusat Kota Lahore, Ibu Kota Provinsi Punjab, Minggu malam. Satu kelompok sempalan Taliban Pakistan, Jamaat-ul-Ahrar, telah mengaku bertanggung-jawab atas serangan itu.
Stasiun televisi lokal yang berbahasa Urdu, Dunya, melaporkan lima pelaku teror, dari satu kelompok gerilyawan terlarang, tewas dalam dua baku-tembak terpisah dengan pasukan keamanan selama operasi pencarian di Kabupaten Rajanpur dan Kabupaten Muzaffargarh di bagian selatan Punjab.
Menurut beberapa laporan, sedikitnya 250 tersangka ditahan di Kabupaten Sialkot, 200 di Gujranwala, 80 di Faisalabad, 34 di Rahim Yar Khan, 18 di Kasur, 10 di Bhakkar, enam di Attock dan satu di Bahawalpur, demikian laporan Xinhua.
Sementara itu, beberapa orang lagi juga ditangkap di berbagai kabupaten berbeda di provinsi tersebut.
Pasukan keamanan bersama polisi melancarkan operasi di Punjab pada Munggu larut malam, setelah Kepala Staf Angkatan Darat Jenderal Raheel Sharif memimpin pertemuan tingkat tinggi para pejabat militer dan menginstruksikan para komandan terkait untuk segera memulai operasi guna menyeret para pelaku teror dan failitator mereka ke pengadilan.
Perdana Menteri Pakistan Nawaz Sharif, di dalam pidato yang disiarkan oleh televisi ke seluruh negeri itu pada Senin (28/3), kembali menyampaikan tekad pemerintah untuk membersihkan ancaman teror dari negeri tersebut.
"Semua provinsi itu mesti mempercepat operasi yang dilandasi oleh laporan intelijen terhadap pelaku teror," kata Sharif.
"Sasaran kami bukan hanya menghapuskan prasarana teror tapi juga pola pikir eksrem."
Seorang juru bicara Hubungan Masyarakat Antar-Lembaga, corong militer Pakistan, mengatakan banyak senjata dan amunisi disita selama operasi yang dilandasi atas laporan intelijen tersebut.
Menteri Hukum Punjab Rana Sanaullah mengatakan kepada media pada Selasa bahwa itu adalah "operasi nasional" dan sejauh ini sedikitnya 160 operasi yang dilandasi atas laporan intelijen telah dilancarkan.
(C003)
Editor: Unggul Tri Ratomo
Copyright © ANTARA 2016