Kendari (ANTARA News) - Perawatan korban luka-luka akibat peristiwa terkenan ledakan granat saat pelatihan sekuriti di kampus Univeritas Halu Oleo (UHO) Kendari, Sulawesi Tenggara Selasa pukul 15.20 Wita dirawat pada tiga rumah sakit (RS) milik pemerintah di kota ini.
Keterangan dari Humas UHO Kendari, Hamdan, Selasa malam, dari delapan orang korban luka berat dan ringan itu adalah anggota Satpam dan satu orang instruktur dari Brimob Polda Sultra.
Sementara empat orang korban yang telah teridentifikasi meninggal dunia saat peristiwa itu yakni Haedir (28) anggota Brimob Polda Sultra dan tiga orang Satpam yakni Supriadi (34), Jufriadi (30), dan Kharuddin (40).
Ke tiga rumah sakit tersebut adalah Rumah Sakit Umum Provinsi Bahteramas di Kecamatan Baruga, Rumah Sakit Abunawas Kota Kendari di Kecamatan Poasia dan RS Bhayangkara.di Kecamatan Kadia Kota Kendari.
Hamdan tidak merinci dari delapan korban luka yang dirawat di tiga rumah sakit tersebut, namun mengatakan bahwa semua biaya perawatan korban selama di rumah sakit akan ditangani Polda Sultra dan pihak Universitas Halu Oleo.
Sebelumnya, Kapolda Sultra Brigjen Agung Sabar Santoso mengatakan penyebab meledaknya granat di ruang pelatihan sekuriti UHO Kendari yang menyebabkan empat orang tewas dan delapan luka-luka masih dalam proses penyelidikan.
"Kita belum bisa menjelaskan penyebab dari ledakan granat ang meledak saat pelatihan sekuriti di Universitas Haluoleo Kendari karena tim Gegana Brimob Polda masih menyelidikinya," kata Kapolda.
Menurut Kapolda, granat yang menewaskan empat orang peserta pelatihan, termasuk satu anggota Gegana Brimob Polda Sultra itu meledak saat pelatih hendak memperagakan cara-cara menjinakan bom.
"Seperti apa kejadian dari meledaknya, belum dapat kami jelaskan karena masih dalam proses penyelidikan," imbuhnya.
Pewarta: Azis Senong
Editor: Unggul Tri Ratomo
Copyright © ANTARA 2016