Ketua DPRD Sulawesi Tenggara (Sultra) Abdulrahman Saleh, Rabu, atas nama pribadi dan institusi DPRD, menyampaikan turut berduka cita sedalam-dalamnya atas insiden tersebut.
"Peristiwa tewasnya tiga Satpam UHO dan seorang anggota Brimob merupakan pengalaman yang sangat menyedihkan, sehingga ke depan, kejadian semacam ini tidak terulang lagi," kata Abdurrahman Saleh di Kendari.
Kepada keluarga yang ditinggalkan, politisi Partai Amanat Nasional Sultra itu juga berharap agar selalu diberi ketabahan dan kekuatan menghadapi cobaan, amal ibadah seluruh korban diterima Allah SWT.
Seorang anggota Gegana Brimob dan tiga anggota Satpam UHO, meninggal akibat ledakan sebuah granat berbentuk nanas. Insiden mematikan ini terjadi saat 55 anggota Satpam UHO mengikuti materi simulasi penjinakan bahan peledak.
Pelatihan pendidikan dasar (Diksar) security UHO, rencananya berlangsung 22 Maret sampai 11 April 2016 di Kampus UHO Kendari.
Selain 4 orang meninggal dunia, 8 anggota Satpam lainya termasuk 1 anggota Brimob yang ikut menjadi instruktur, juga menderita luka-luka akibat terkena serpihan granat.
Adapun 4 korban meninggal yaitu Brigadir Haidir (anggota brimobda Sultra), Jufriadi (security UHO), Supriadi (security UHO), Kaharudin (security UHO).
Sedangkan korban luka-luka yakni Asis (security UHO), Jaimin (security UHO), Imron (security UHO), Fajar (security UHO), Laode Fanani (security UHO), Hardiman (security UHO), Arham (security UHO) dan Aiptu Safrudin (anggota Gegana Sat. Brimobda Sultra).
Pewarta: Azis Senong
Editor: Unggul Tri Ratomo
Copyright © ANTARA 2016