Jakarta (ANTARA News) - Wakil Ketua Komisi X DPR RI, Sutan Adil Hendra terus mendorong langkah Kementerian Pendidikan dan Kebudayaanselaku penyelenggara Ujian Nasional (UN) untuk terus menambah jumlah sekolah peserta Ujian Nasional Berbasis Komputer (UNBK) mengingat komitmen kementerian tersebut menuntaskan seluruh sekolah menggunakan sistem UNBK pada tahun 2018.
"Walaupun saya melihat bahwa kita memang sudah terlambat untuk mengunnakan ujian berbasis komputer, namun langkah yang diambil Kemendikbud, kita perlu berikan apresiasi dan dorongan, agar setiap tahunnya, jumlah sekolah yang menggunakan UNBK meningkat," kata Sutan dalam keterangan tertulis Humas DPR, di Jakarta, Rabu.
Ujian Nasional (UN) tahun ini, setidaknya diikuti oleh 7,2 juta murid di jenjang SMP/Mts hingga SMA/SMK/MA. Sejumlah 927 ribu murid yang tersebar di 4.402 sekolah memakai sistem UNBK.
Politisi F-Gerindraitu menjelaskan, dengan semakin banyaknya sekolah yang memakai UNBK maka tingkat integritas kelulusan juga akan meningkat, karena tidak ada lagi contek-mencontek. Sehingga kekurangan komputer yang masih sangat kurang di banyak sekolah, diharapkan segera dapat dituntaskan.
"Kita juga mengharapkanagar angka kejujuran juga semakin tinggi. Permasalahan kurangnya komputer, pemadaman listrik, software, kami dorong untuk segera dibenahi. Penggunaan komputer yang berganti-gantian juga mengakibatkan murid menunggu terlalu lama, dan menghilangkan konsentrasi murid," imbuh Sutan.
Politisi asal dapil Jambi itu juga berharap, permasalahan pemadaman listrik yang kerap terjadi di beberapa daerah, jangan sampai mengganggu pelaksanaan UNBK. Untuk itu, ia meminta pihak penyelenggara UN untuk berkoordinasi dengan pihak penyedia infrastruktur listrik, agar tidak terjadi pemadaman listrik.
Menurutnya, akibat padamnya listrik ketika UN berlangsung juga dapat menghilangkan konsentrasi murid. Ia juga mengingatkan, pengamanan naskah soal ujian berbasis kerta juga patut mendapat perhatian, agar tidak terjadi kebocoran soal.
“Dengan ini, saya sebagai Pimpinan Komisi X DPR menyampaikan kepada seluruh jajaransiswa untuk melaksanakan UN dengan penuh semangat, dan menjaga integritas kejujuran," pesan politisi yang akrab dipanggil SAH ini.
Dikutip dari salah satu media nasional, pelaksanaan UN dengan kertas atau komputer untuk SMA akan dilaksanakanpada 4-6 April. Khusus untuk SMK akan digelar sampai 7 April. Dan ujian susulan akan dilangsungkan pada 11¬-13 April untuk SMA, dan 14 Apriluntuk SMK.
Kepala Pusat Pendidikan Kementerian dan Kebudayaan, Nizam, mengatakan, karena jumlah komputer masih terbatas, tahun ini rasio komputer dan peserta sebesar 1:5. Ia berjanji, ke depannya, lebih banyak yang menggunakan UNBK.
Nizam menambahkan, di semua provinsi, jumlah pengguna UNBK bertambah. Sekolah peserta UNBK tahun ini meningkat drastic dibandingkan dengan tahun lalu yang hanya 554 sekolah. "Namun, peningkatan tersebut bukan karena banyak sekolah membeli komputer baru, melainkan karena mereka bersedia berbagi komputer dengan sekolah lain," imbuhnya.
Editor: Unggul Tri Ratomo
Copyright © ANTARA 2016