Santos, yang populer sebagai klub Brazil di mana Pele menghabiskan nyaris seluruh karirnya di sana, didenda 75.000 franc Swiss sedangkan Sevilla didenda 55.000 franc Swiss, oleh komite disiplin FIFA.
Media Brazil melaporkan bahwa Santos tengah diinvestigasi terkait transfer Neymar ke Barcelona pada 2013, meski FIFA belum dapat dimintai keterangan untuk mengonfirmasi hal ini.
FIFA mengatakan bahwa Santos gagal menyatakan "informasi wajib" pada database transfer dan gagal untuk bekerja sama dengan investigasi.
Klub-klub lain yang diskors adalah FC Twente dari Belanda, yang didenda 185.000 franc Swiss, dan klub asal Belgia St Truiden, yang didenda 50.000 franc Swiss.
Sevilla mendapat peringatan dan ketiga klub lainnya mendapat teguran dan peringatan.
Pada semua kasus, FIFA mengatakan bahwa klub-klub "itu didapati membuka jalan untuk kontrak-kontrak yang membuat pihak-pihak ketiga dapat mempengaruhi kemerdekaan klub pada urusan-urusan terkait pekerja dan hal-hal terkait transfer."
FIFA memperkenalkan hukuman terhadap pengaruh pihak ketiga atas klub-klub pada 2008.
Statuta FIFA menyatakan bahwa tidak ada klub yang dapat membuka kontrak yang membuat pihak ketiga memiliki pengaruh "pada urusan-urusan terkait transfer memiiki kemerdekaannya sendiri, kebijakan-kebijakan sendiri atau performa tim-tim."
Pada 2014, FIFA melangkah maju dan mengumumkan bahwa pihaknya akan menskors kepemilikan pihak ketiga (TPO), ketika transfer para pemain sepenuhnya atau sebagian dimiliki oleh perusahaan bukannya klub sang pemain.
Praktek ini tersebar luas di Brazil dan Argentina dan juga terdapat pada beberapa negara Eropa seperti Spanyol dan Portugal. Hukuman ini ditetapkan pada 1 Mei tahun lalu. Demikian laporan Reuters.
(Uu.H-RF/I015)
Editor: Tasrief Tarmizi
Copyright © ANTARA 2016