New York (ANTARA News) - Saham-saham di Wall Street berakhir menguat pada Selasa (Rabu pagi WIB), setelah Ketua Federal Reserve AS menonjolkan sikap "dovish" pada kebijakan moneternya sehubungan dengan kekhawatiran tentang risiko-risiko ekonomi global.
Indeks Dow Jones Industrial Average naik 97,72 poin (0,56 persen) menjadi ditutup pada 17.633,11. Indeks berbasis luas S&P 500 bertambah 17,96 poin (0,88 persen) menjadi berakhir di 2.055,01 dan indeks komposit Nasdaq melonjak 79,84 poin (1,67 persen) menjadi 4.846,62.
Yellen mengisyaratkan dengan jelas bahwa kenaikan suku bunga berikutnya tidak mungkin sebelum Juni, dan bahwa, ketika bank sentral AS mengetatkan kebijakannya, maka akan (dilakukan) secara perlahan dan bertahap.
"Perkembangan di luar negeri menyiratkan bahwa pemenuhan tujuan kami untuk lapangan pekerjaan dan inflasi kemungkinan akan membutuhkan jalan yang agak lebih rendah untuk suku bunga federal fund daripada yang diantisipasi pada Desember," kata Yellen.
"Mengingat risiko-risiko terhadap prospek, saya menganggap sesuai bagi Komite untuk melanjutkan dengan hati-hati dalam menyesuaikan kebijakannya."
"Dia tidak bisa memberikan pidato yang lebih dovish," kata Mace Blicksilver, direktur Marblehead Asset Management. "Dia pada dasarnya mengambil April dan Juni turun dari meja," katanya, mengacu pada dua pertemuan kebijakan Fed berikutnya.
Saham-saham teknologi menguat, terutama Apple, Microsoft, Facebook dan Amazon, yang semuanya naik lebih dari dua persen.
Sebagian besar perusahaan komponen Dow juga naik, dengan Home Depot, Coca-Cola, United Technologies dan Visa semuanya menguat lebih dari satu persen.
Namun, bank-bank besar jatuh karena ekspektasi bahwa suku bunga rendah akan mengurangi keuntungan mereka. Bank of America turun 1,5 persen, Wells Fargo turun 1,3 persen dan anggota Dow JPMorgan Chase turun 0,6 persen.
Homebuilder Lennar naik 3,2 persen setelah melaporkan laba bersih kuartal pertama meningkat 25,3 persen menjadi 144,1 juta dolar AS. Perusahaan mengutip pemulihan pasar perumahan "lambat dan mantap" setelah bertahun-tahun produksi tertekan.
Pembuat bumbu McCormick naik 2,3 persen karena laba bersih kuartal pertamanya meningkat 32,4 persen menjadi 93,4 juta dolar AS ditopang penjualan yang lebih tinggi pada banyak produk, seperti rempah giling dan bumbu makanan ringan untuk pelanggan industri.
Perusahaan obat Medivation anjlok 6,1 persen karena 12 anggota parlemen AS meminta pemerintahan Obama untuk menyelidiki apakah perusahaan obat Xtandi untuk obat prostat itu terlalu mahal. Demikian laporan AFP.
(T.A026/B/A026/A026) 30-03-2016 04:31:58
Editor: Tasrief Tarmizi
Copyright © ANTARA 2016