Dengan bershalawat masyarakat diajarkan pendidikan yang berkarakter dan bermoral
Surabaya (ANTARA News) - Wakil Gubernur Jawa Timur Saifullah Yusuf mengingatkan bahwa shalawat merupakan bagian dari perwujudan pendidikan karakter manusia karena membuat hati menjadi tenang sekaligus tak lupa pada Allah SWT.
"Dengan bershalawat masyarakat diajarkan pendidikan yang berkarakter dan bermoral," ujarnya di sela pembukaan Gebyar Shalawat Seribu Rebana di Gedung Astranawa Jalan Gayungsari Timur Surabaya, Selasa.
Secara tidak langsung, kata dia, shalawat membantu negara dan pemerintah membangun akhlak seluruh masyarakat Indonesia serta dibimbing mencintai Tanah Air, sopan serta berbuat baik dengan sesama.
"Tapi selain shalawat, mengikuti pengajian dan majelis taklim juga membuat masyarakat bisa memahami bagaimana pendidikan yang berkarakter," ucap Gus Ipul, sapaan akrabnya.
Pada kesempatan tersebut, ketua Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) tersebut juga menyampaikan sesuai penelitian yang dilakukan salah seorang Guru Besar Universitas Islam Negeri Sunan Ampel Surabaya, Prof. Dr. KH. Moh. Ali Azis, bahwa shalawat dapat menjadi obat mujarab untuk menyembuhkan berbagai penyakit.
"Karena profesor, beliau melakukan penelitian terkait dengan penyakit diabetes yang dideritanya," kata mantan ketua umum Gerakan Pemuda Ansor tersebut.
Saat itu, lanjut dia, sang guru besar telah berobat ke dokter dan membaca buku bahwa otak manusia bekerja dengan sempurna jika hati bahagia sehingga darah yang dialirkan ke seluruh tubuh juga sempurna.
"Karena bershalawat membuat hati bahagia, kemudian beliau rutin melakukannya. Alhamdulillah setahun berjalan, penyakitnya sembuh atas hidayah Allah SWT melalui terapi shalawat. Itulah mujarabnya bershalawat," katanya.
Pewarta: Fiqih Arfani
Editor: Fitri Supratiwi
Copyright © ANTARA 2016