Jakarta (ANTARA News) - PT Pertamina akan menurunkan harga bahan bakar minyak (BBM) nonsubsidi Rp200 per liter mulai Rabu (30/3) pukul 00.00 WIB.

"Besok kita turunkan semua produk nonPSO seperti Pertalite jadi Rp7.100 per liter, lalu Pertamax jadi Rp7.500 tiap liter," kata Direktur Pemasaran PT Pertamina (Persero) Ahmad Bambang usai diskusi di Jakarta, Selasa.

Penurunan harga BBM nonPSO seperti Pertalite, Pertamax 92, Pertamax Plus dan Pertamina Dex, kata Ahmad, lebih awal daripada pengumuman harga baru BBM bersubsidi yang dijadwalkan 1 April.

"Mulai besok, BBM nonPSO sudah kami turunkan dulu dan kami isi penuh. Jadi kalau nanti Premium kosong saat harga baru diumumkan, ada pilihan lain," ucapnya.

Ahmad mengatakan harga BBM bersubsidi tidak akan diturunkan terlalu banyak karena harga minyak dunia diperkirakan naik lagi.

"Kami usulkan April ini turun tapi enggak dalam, nanti Juli enggak usah naik. Tidak apa-apa Pertamina rugi dulu. Kewenangan itu ada di pemerintah, namun saya melihat masyarakat lebih mementingkan stabilitas, boleh naik atau turun asal tidak tajam sekali," kata Ahmad.

"Periode tiga bulan berikutnya adalah mulai dari 1 Juli, itu puasa, menjelang Lebaran, dan liburan anak sekolah, harga minyak mentah sudah mulai naik 10 hari belakangan, sekarang sudah 41 dolar AS per barrel. Kalau rata-rata harga BBM nanti naik, apakah pemerintah siap bila harus melakukan perubahan harga BBM secara mendadak? Lebih baik sekarang harga BBM turun sedikit dan tidak naik pada bulan Juli," ujarnya.

Dia mengatakan penurunan harga BBM diyakini tidak akan berdampak signifikan terhadap harga barang-barang, tidak seperti kenaikan harga BBM yang biasanya selalu diikuti oleh kenaikan harga barang-barang kebutuhan pokok.

"Selama ini terbukti kalau harga BBM turun, itu tidak otomatis diikuti penurunan harga barang-barang pokok. Januari kemarin turun lumayan besar, tapi harga beras, daging naik. Sebaliknya kalau harga BBM naik walau cuma Rp200 per liter pasti harga-harga naik bahkan bisa terjadi inflasi," tuturnya.

Pewarta: Ricky Prayoga
Editor: Maryati
Copyright © ANTARA 2016