Terlalu mahal harga diri bangsa terhadap suatu upaya sedikit kelompok yang melakukan upaya ituJakarta (ANTARA News) - Ketua DPR Ade Komarudin menegaskan Indonesia tidak boleh berkompromi dengan para penyadera 10 WNI yang diduga beradal dari kelompok Abu Sayyaf dan meminta otoritas Indonesia segera menggelar operasi penyelamatan.
"Jangan pernah kompromi, lakukan operasi secara tepat, jangan khawatir, kita sudah pernah berhasil melakukan operasi," kata dia di Gedung Nusantara III, Jakarta, Selasa.
Dia mengatakan Indonesia berpengalam dalam soal penyaderaan WNI ketika peristiwa Woyla pada Maret 1981 yang dilakukan lima teroris pimpinan Imran bin Muhammad Zein dari Komando Jihad.
Ade yakin pihak keamanan bisa mengambil langkah tepat dengan menggelar operasi pembebasan yang disebutnya akan berhasil.
"Operasi Woyla itu berhasil, jadi dan saya yakin dan percaya pada pengamanan di negara ini bisa melakukan yang terbaik, dan kita jangan pernah kompromi," ujar Ade.
Ade menyebut permintaan uang Rp15 miliar dari kelompok penyandera sebagai bentuk pemerasan terhadap Indonesia.
Dia menegaskan Indonesia tidak boleh takut terhadap premanisme oleh para teroris. "Terlalu mahal harga diri bangsa terhadap suatu upaya sedikit kelompok yang melakukan upaya itu," kata Ade.
Dia mengatakan, upaya melindungi warga negara adalah amanat UUD 1945 sehingga harus dilaksanakan pemerintah.
Pewarta: Imam Budilaksono
Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2016