Surabaya (ANTARA News) - Jajaran Badan Meteorologi dan Geofisika (BMG) mengimbau operator pelayaran mewaspadai cuaca tidak kondusif hingga pekan depan, dampak adanya badai
George dan
Jacob.
Kepala Seksi Observasi dan Informasi BMG Maritim Tanjung Perak, Arif Triyono, di Surabaya, Rabu, mengemukakan, posisi badai
George kini berada di 12,4 derajat Lintang Selatan (LS)-108 derajat Bujur Timur (BT) atau di sebelah Barat Australia, sedangkan badai "Jacob" di 15 derajat LS-121 derajat BT atau di Selatan Jawa.
Menurut dia, badai-badai tersebut sangat mempengaruhi cuaca di wilayah Indonesia, karena adanya pergerakan angin dari tekanan tinggi ke tekanan rendah di lokasi badai.
Dampaknya, papar Arif, cuaca di sebagian besar wilayah perairan Indonesia berpotensi terjadi hujan, angin kencang dan gelombang laut tinggi.
"Kondisi perairan sekitar Jawa dan beberapa perairan di Indonesia mengkhawatirkan untuk pelayaran," ujarnya.
Berdasarkan data, angin bergerak dengan kecepatan antara 10-60 kilometer per jam, tinggi gelombang di Laut Jawa mencapai empat meter lebih, di Laut Flores dan Selat Bali juga bisa mencapai setinggi di Laut Jawa.
Tinggi gelombang di perairan Bawean, Masalembu dan Pulau Kangean mencapai kisaran 3-4 meter dan di Selat Madura antara 0,5-1,5 meter. Tingginya gelombang air laut dan angin kencang itu imbas Badai
George dan Badai
Jacob yang masih bertahan lama di sebelah Barat Australia.
Kedua badai itu, tuturnya, tidak akan masuk ke wilayah Indonesia, karena di daerah tropis dan di garis khatulistiwa terdapat gaya
Corioli yang akan menolak badai tersebut. Badai
George dan
Jacob diperkirakan akan bergerak ke daratan Australia sebelah Barat.
"Meski badai itu tidak akan masuk ke Indonesia, tapi hanya terkena imbasnya. Namun angin kencang dan gelombang tinggi maupun potensi angin puting beliung tetap ada," ujarnya.(*)
Editor: Bambang
Copyright © ANTARA 2007