Pekanbaru (ANTARA News) - Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Stasiun Pekanbaru menyatakan, titik panas di Provinsi Riau cenderung hilang terutama di wilayah pesisir akibat curah hujan terjadi cukup merata sepanjang pekan ini.
"Kita masih dilanda hujan cukup merata pada pekan ini terutama wilayah pesisir Riau dengan intensitas berkisar ringan 10 hingga 50 milimeter per hari," ujar Kepala Seksi Data dan Informasi BMKG Stasiun Pekanbaru Slamet Riyadi di Pekanbaru, Senin.
Menurut dia, wilayah pesisir di provinsi tersebut meliputi Rokan Hilir, Dumai, Bengkalis, Kepulauan Meranti, Siak, Pelalawan dan Indragiri Hilir karena selama ini menjadi pusat titik panas dan titik api sepanjang tahun ini.
Dengan curah hujan ringan, tetapi terjadi secara terus menerus meski berbeda daerah di wilayah pesisir, maka ampuh dalam mengurangi atau padamkan titik api yang sewaktu-waktu terjadi.
Untuk wilayah lain seperti di bagian Barat atau sepanjang deretan Bukit Barisan meliputi Kuantan Singingi, Kampar dan Rokan Hulu kembali bakal dilanda hujan dengan intensitas sedang antara 50 hingga 150 milimeter per hari.
Pada umumnya, cuaca pekan ini di wilayah Riau cerah hingga berawan dengan angin dari arah Utara hingga Timur dengan kecepatan berkisar 5 sampai 15 knots atau 9 hingga 27 kilometer per jam.
"Hujan berpotensi terjadi dengan intensitas ringan terjadi di wilayah Riau bagian Barat, Tengah dan Selatan terutama pada pagi atau sore hari," kata Slamet.
Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Riau, Edwar Sanger mengatakan, dalam empat hari terakhir atau sejak pekan lalu titik panas di daerah tersebut dinyatakan nihil atau tidak ada.
"Ini menandakan hujan turun terjadi secara merata terutama di wilayah pesisir, sehingga tidak ditemukan titik panas di daerah itu," kata dia.
Pihaknya memastikan untuk saat ini tidak terdapat lahan terbakar terutama lahan gambut pada kabupaten/kota di Riau. Meski demikian, lanjut Edwar, tim satuan tugas tetap turun memantau di lapangan.
"Walau telah diguyur hujan untuk daerah pesisir, tetapi personil kita tetap melakukan patroli rutin dan bersiaga terus untuk melakukan tindakan pencegahan," ucap dia.
Pemerintah Provinsi Riau terhitung tanggal 7 Maret 2016 yang berlaku tiga bulan, telah menetapkan status siaga darurat kebakaran lahan dan hutan sebagai upaya mempercepat pencegahan dan penanggulangan kebakaran.
"Beberapa kabupaten/kota di Riau sudah menetapkan siaga darurat kebakaran lahan, maka kita mengakomodirnya untuk disampaikan ke pusat," kata Pelaksana Tugas Gubernur Riau, Arsyadjuliandi Rachman.
Pewarta: Muhammad Said
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2016