Jakarta (ANTARA News) - Indeks harga saham gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Senin ditutup kembali melanjutkan penurunan sebesar 53,46 poin seiring dengan pelaku pasar asing yang masih melakukan lepas saham.

IHSG BEI ditutup melemah sebesar 53,46 poin atau 1,10 persen menjadi 4.773,62. Sementara kelompok 45 saham unggulan atau LQ45 bergerak turun 11,01 poin (1,31 persen) menjadi 827,54.

Kepala Riset Universal Broker Indonesia Satrio Utomo di Jakarta, Senin mengatakan bahwa investor asing yang cukup aktif melakukan lepas saham menjadi salah satu faktor indeks BEI mengalami tekanan cukup dalam di awal pekan ini (Senin, 28/3).

"Pelaku pasar melakukan lepas saham di tengah regional yang minim sentimen, posisi pemodal asing juga cenderung lepas saham di saham-saham konsumer," katanya.

Dalam data BEI tercatat, pelaku pasar asing mencatatkan jual bersih atau "foreign net sell" sebesar Rp487,762 miliar pada perdagangan Senin (28/3) ini.

Menurut dia, di tengah minimnya sentimen positif yang beredar maka posisi menunggu merupakan hal yang paling bijak bagi investor saham saat ini.

Analis Investa Saran Mandiri, Kiswoyo Adi Joe menambahkan bahwa sejak 18 Maret 2016 lalu, indeks BEI membentuk tren penurunan dan berpotensi masih konsolidasi dalam beberapa hari ke depan.

Menurut dia, indeks BEI mulai mendekati area jenuh jual sehingga potensi balik arah ke area positif cukup terbuka. IHSG masih berpeluang konsolidasi menguat menuju level 4.817 poin dalam beberapa hari ke depan.

Sementara itu tercatat frekuensi perdagangan saham di BEI mencapai 201.130 kali transaksi dengan total jumlah saham yang diperdagangkan sebanyak 9,15 miliar lembar saham senilai Rp4,59 triliun. Sementara itu tercatat sebanyak 81 saham naik, 199 saham turun, dan 80 saham tidak bergerak atau stagnan.

Bursa regional, di antaranya indeks Nikkei naik 131,62 poin (0,77 persen) ke level 17.134,37, Bursa Malaysia KLCI turun 1,38 poin (0,08 persen) menjadi 1.702,41, dan Straits Times melemah 17,10 poin (0,60 persen) ke posisi 2.830,29.

Pewarta: Zubi Mahrofi
Editor: AA Ariwibowo
Copyright © ANTARA 2016