... kemungkinan saya akan datang, kita sebagai negara importir dan produsen juga, dari segi suara kita harus pandai menempatkan diri...
Jakarta (ANTARA News) - Menteri ESDM, Sudirman Said, menyatakan, Indonesia harus pandai dalam menempatkan posisi pada pertemuan Organization of the Petroleum Exporting Countries (OPEC) pada 17 April 2016 di Doha, Qatar.

"Kita diundang ke pertemuan OPEC, kemungkinan saya akan datang, kita sebagai negara importir dan produsen juga, dari segi suara kita harus pandai menempatkan diri," kata Said, di Kantor Kementerian ESDM, Jakarta, Senin.


Sejak setahun lalu, harga minyak dunia cenderung menurun dan beberapa anggota OPEC menolak mengurangi produksi minyak di bawah kuota yang mereka miliki masing-masing. Indonesia pernah menjadi negara anggota penting di OPEC.

Yang dia maksud dengan "pandai menempatkan diri" itu adalah berposisi netral dalam pengambilan keputusan yang terbaik bagi penentuan harga minyak dunia.

Kendati mengambil posisi netral, dia juga menilai dan berkeyakinan perlunya ada penguatan harga pada level berkelanjutan, baik bagi produsen maupun bagi konsumen.

"Artinya apa yang bagi kalangan produsen menarik, tetapi juga tidak menimbulkan trigger dan reaksi membuat tekanan, itu yang akan kita sampaikan di sana," ujarnya.

Dia menyatakan agenda yang ditawarkan Indonesia, di antaranya program cadangan strategis atau Strategic Petroleum Reserve dan berharap para produsen minyak yang hadir dalam pertemuan tersebut dapat membantu mewujudkan program tersebut.

"Kemungkinan banyak produsen yang hadir, karenanya pertemuan dengan produsen kan waktu yang baik untuk menyampaikan keinginan kita dan di sana kita akan bertemu produsen besar. Makannya kita akan mulai bicara apakah mereka bisa membantu kita itu tergantung pada ketersediaan waktu dan kondisinya," tutur dia.

Pewarta: Ricky Prayoga
Editor: Ade P Marboen
Copyright © ANTARA 2016