Palembang (ANTARA News) - Pengurus Besar Muaythai Indonesia mendorong olahraga bela diri ini dipertandingkan pada Asian Games ke-18 karena sudah sempat diekshibisikan pada ajang serupa 2005 di Doha, Qatar.
Ketua Harian Pengurus Besar Muangthai Indonesia Sudirman di Palembang, Senin, mengatakan, keinginan ini dilatari kemauan keras Pengurus Provinsi Muaythai Indonesia Sumatera Selatan yang ingin mempertandingkannya di Palembang saat Asian Games digelar di Indonesia tahun 2018.
"Palembang sudah menyatakan minat karena merasa pembagian cabang olahraga saat ini belum sebanding dengan pengorbanan yang diberikan. Karena itu, PBMI mendorong agar muaythai dipertandingkan pada Asian Games mendatang," kata Sudirman.
Ia mengemukakan, dukungan dari federasi tingkat Asia hingga dunia pun sudah diberikan yakni dengan menemui presiden Dewan Olimpiade Asia (OCA) beberapa waktu lalu.
Dalam waktu dekat, federasi dunia muathay juga akan mengunjungi Indonesia untuk menindaklanjuti keinginan ini dengan pengurus Komite Olimpiade Indonesia (KOI) dan Pemerintah Provinsi Sumatera Selatan.
"KOI sudah memberikan sinyal positif, tinggal lagi menyakinkan OCA agar mau menyelenggarakan pertandingan muaythai ini karena untuk syarat sudah pernah diekshibisikan, sudah terpenuhi," kata Sudirman.
Ia mengemukakan banyak keuntungan yang bakal didapatkan tuan rumah Palembang jika cabang olahraga asal Thailand ini dapat dipertandingkan pada Asian Games.
Di antaranya, dapat mendatangkan penonton dari seluruh penjuru dunia mengingat olahraga boxing tradisional ini sedang mendunia.
Selain itu, jika dipertandingkan pada ajang olahraga bergengsi 45 negara maka PBMI berani menjamin bakal menyumbangkan dua medali emas.
"Bukan hanya prestasi tapi juga devisa negara akan masuk ke Indonesia," ujar dia.
Sebelumnya pada pekan lalu sejumlah anggota komite eksekutif Komite Olimpiade Indonesia meninjau Kompleks Olahraga Jakabaring, Palembang, untuk memastikan kesiapan Sumatera Selatan jika terjadi penambahan cabang olahraga Asian Games.
Hasil penilaian dari KOI ini akan dibawa dalam rapat bersama pemerintah untuk kemudian diperjuangkan di rapat Koordinasi Komite (Korkom) Asian Games 2018 bersama Olympic Council of Asia atau Dewan Olimpiade Asia di Bali, 10-11 Mei 2016.
Sebelumnya dalam Rapat Komite III di Jakarta pada 31 Januari 2016 diputuskan bahwa Sumsel kebagian 11 cabang olahraga di antaranya, sepak bola untuk babak penyisihan, kano/kayak, bola voli untuk babak penyisihan, dayung, menembak, triatlon, bola basket untuk babak penyisihan, sepak takraw, olahraga panjat tebing, tenis untuk babak penyisihan, dan soft-tenis untuk babak penyisihan.
Pembagian cabang ini membuat Sumsel kurang puas karena sedari awal membidik cabang olahraga bergengsi seperti atletik, renang, dan tenis lapangan, bahkan keinginan menggelar upacara penutupan Asian Games pun menjadi pupus setelah ditolak OCA.
Pewarta: Dolly Rosana
Editor: Tasrief Tarmizi
Copyright © ANTARA 2016