Bukittinggi (ANTARA News) - Longsor di Ngarai Sianok Bukittinggi, Sumbar, yang terjadi sejak gempa 5,8 skala richter menguncang wilayah itu Selasa (6/3), hingga Rabu masih terus terjadi, bahkan semakin meluas.
Wartawan ANTARA News dari Ngarai Sianok melaporkan, longsor tebing Sungai Ngarai Sianok yang sebelumnya terjadi di enam titik, kini meluas menjadi lebih dari sepuluh titik dengan itensitas sering, sehingga menimbulkan udara di sekitarnya dipenuhi debu yang bertaburan.
Jalan raya menuju Ngarai Sianok dari Kota Bukittinggi, juga ditutup untuk kendaraan roda empat sejak Rabu pagi dan puluhan personil TNI mulai berjaga-jaga di lokasi untuk menghindari hal yang tidak diinginkan.
Volume longsor yang terus bertambah membuat alur Sungai Ngarai Sianok terhambat oleh timbunan tanah, bahkan terbendung hingga menyebabkan air sungai meluap ke daratan.
Puluhan warga dibantu personil TNI bekerja sama menyingkirkan tanah yang menimbun alur sungai dengan menggunakan cangkul dan alat-alat seadanya.
Meski kerjakeras telah dilakukan, upaya itu masih sering terganggu oleh longsor susulan yang terus berlangsung.
Sementara itu, seorang siswa SD bernama Rahmad (8) yang dilaporkan tertimbun tanah longsor belum ditemukan hingga Rabu siang dan peralatan berat yang disiagakan belum banyak membantu karena mangalami kerusakan.(*)
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2007