Sleman, Yogyakarta (ANTARA News) - Pengadilan Agama Kabupaten Sleman mengemukakan masalah biologis seperti menurunnya vitalitas pria menjadi salah satu alasan utama pasangan suami-istri bercerai.

"Ini menjadi tren baru dalam kasus gugatan perceraian sejak tiga tahun terakhir," kata Kepala Bagian Humas Pengadilan Agama Kabupaten Sleman Marwoto di Sleman, Senin.

Menurut dia, pada 2013, sebagai hakim, dia mengaku tidak pernah menemukan kasus perceraian akibat vitalitas suami menurun. Namun, pada 2014 ada tiga kasus perceraian gara-gara vitalitas pria ini. Angka ini meningkat setahun kemudian menjadi lebih dari lima perceraian.

Ironisnya, para pria yang mengalami masalah seksual kebanyakan berstatus sosial tinggi dan mapan.

"Namun, pengajuan cerai akibat hal ini belum tentu dikabulkan sebab suami masih bisa diupayakan untuk sembuh," kata Marwoto.

Namun Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Sleman Mafilindati Nuraini menyebut perkara seperti itu kasuistis semata dan jumlahnya relatif sedikit .

"Kami sendiri mengimbau pasangan suami-istri kembali pada komitmen pernikahan itu untuk tujuan apa? Pernikahan bukan semata-mata untuk memenuhi kebutuhan biologis," katanya.

Untuk mencegah penurunan vitalitas pria, pemerintah daerah lebih fokus pada upaya promotif dan preventif, antara lain dengan menerapkan pola hidup yang sehat.

"Sebagai contoh, tidak melakukan berkebiasaan merokok, tidak mengonsumsi narkoba, olahraga teratur, dan makan makanan yang sehat," kata dia.

Pewarta: Victorianus Sat Pranyoto
Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2016