Jakarta (ANTARA News) - Kepala Biro Jakarta The Australian Financial Review, Hendrick Morgan Mellish diduga tewas dalam kecelakaan Garuda di Bandara Sutjipto setelah ditemukannya kartu identitasnya di kantong bagian belakang salah satu jenazah di RS Sardjito, Yogyakarta. Rekan kerja Mellish, Retno Palupi yang dihubungi ANTARA News di Yogyakarta, Rabu sore, mengatakan, dirinya telah mendapat informasi ditemukannya kartu identitas itu dari Dr Syarizal di RS Sardjito. Dari dua jenazah yang dibawa ke kamar jenazah rumah sakit itu, katanya, seorang diketahui bernama Supatmi (wanita) dan seorang laki- laki. Dari kantong bagian belakang jenazah laki-laki itu ditemukan kartu identitas atas nama Hendrick Morgan Mellish. Dengan ditemukannya kartu identitas itu, hampir bisa dipastikan Mellish yang menjadi salah satu korban itu tewas dalam kecelakaan pesawat yang membawa 133 penumpang dan tujuh awak itu. Namun, untuk memastikan identitas Mellish, dokter RS Sardjito meminta foto dan identitas lainnya untuk membantu memastikannya apakah jenazah itu adalah jenazah Mellish atau tidak. "Sampai sekarang, aku sudah meminta teman kerja untuk segera mengirimkan fotonya, dan aku masih menunggunya," katanya. Retno menyebutkan Mellish berangkat ke Yogyakarta untuk meliput kunjungan Menlu Australia, Alexander Downer. Rencana awalnya, Retno yang akan ke Yogyakarta pada penerbangan Selasa (6/3) malam untuk meliput pertemuan tersebut. Downer direncanakan akan bertemu dengan Ketua Umum PP Muhammadiyah Din Syamsuddin serta mengunjungi lembaga pendidikan Muhammadiyah di Yogyakarta. Mellish hingga Selasa (6/3) malam masih belum mendapat tiket pesawat Garuda. Namun, ia memperoleh tiket dengan status daftar tunggu untuk keberangkatan Rabu pagi ke Yogyakarta. Setelah kecelakaan itu, Retno mengatakan dirinya terus menerus menghubungi rekan kerjanya melalui telepon selulernya pasca-kecelakaan pesawat Garuda GA-200, namun tidak bisa tersambung. Pihak Kedutaan Australia di Jakarta juga berusaha menghubunginya, namun tidak berhasil. Sementara itu, nasib delapan warga negara Australia lainnya yang ikut dalam penerbangan pesawat Garuda GA-200 itu hingga kini belum diketahui, termasuk nasib Konselor Urusan Umum yang juga Juru Bicara Kedutaan Besar Australia di Jakarta, Elizabeth O`Neill, yang sebelumnya dikabarkan tewas.(*)
Editor: Bambang
Copyright © ANTARA 2007