Palu (ANTARA News) - Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional, Sofyan Djalil membuka secara resmi Musyawarah Perencanaan Pembangunan (Musrembang) regional wilayah Sulawesi tahun 2016, di salah satu hotel Kota Palu, Minggu malam.
Pembukaan Musrembang yang digelar 27-28 Maret 2016 ikut dihadiri Menteri Dalam Negeri Tjahyo Kumolo, Gubernur se Sulawesi, Kepala Badan Perencanaan Pembangunan daerah (Bappeda) se Sulawesi, Badan Kerjasama Pembangunan Wilayah Sulawesi (BKPRS), Bupati dan Wali Kota se Sulawesi, pakar/ahli/pengamat daerah di Sulteng, Lembaga Swadaya Masyarakat dan tokoh masyarakat di Sulteng.
Dalam sambutan Gubernur Sulteng, terlihat dalam beberapa hal, Pulau Sulawesi sudah sangat baik keadaanya. Walaupun dalam beberapa hal, seperti Indeks Pembangunan Manusia (IPM) masih tertinggal dan itu harus dikejar, kata Kepala Bappenas, Sofyan Djalil.
Ia menggungkapkan bahwa tingkat pertumbuhan Sulawesi relatif lebih cepat. Sementara ia mengakui bahwa pembangunan Indonesia saat ini sangat Jawasentris, karena itu tidak dapat dihindari, karena sebagian besar penduduk ada di Pulau Jawa.
"Tapi sesuai dengan instruksi presiden, beliau sadar bahwa pembangunan harus dilaksanakan dengan sistem Indonesiasentris," ungkapnya.
Sehingga 2017, sebagian besar anggaran negara akan dipergunakan untuk membangun di luar Jawa sesuai dengan Nawacita Jokowi, yakni membangun dari pinggiran.
Sebelum membuka kegiatan, Menteri PPN disuguhi Tari Pontano yang dilakukan oleh enam orang wanita. Tari yang berasal dari daerah Donggala tersebut mengisahkan tentang pembuatan sarung Donggala yang merupakan kain khas yang berasal dari Sulteng.
Musrembang regional wilayah Sulawesi mengusung tema, akselerasi dan penguatan infrastruktur daerah berbasis Nawacita guna meningkatkan daya saing regional Pulau Sulawesi. Musrembang dimulai dengan pemukulan gong oleh Menteri PPN yang didampingi gubernur sulteng, Longki Djanggola.
Pewarta: Fauzi
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2016