Baturaja (ANTARA News) - Kereta Api angkutan batu bara rangkaian panjang anjlok di wilayah Kabupaten Ogan Komering Ulu Sumatera Selatan, Minggu, menghambat arus lalu lintas Kereta Api lainnya, namun tidak ada korban jiwa.
Akibat anjolknya kereta api (KA) angkutan batu bara rangkaian panjang (Babaranjang) itu, pihak PT Kereta Api Indonesia (PT KAI) Divisi Regional III mengevakuasi ratusan orang penumpang Kereta Api Ekspres dari Tanjung Karang menuju Kertapati Palembang menggunakan bis.
Kereta Api Ekspres tersebut terpaksa menghentikan perjalanan menuju Stasiun Kertapati di Stasiun Baturaja, yang disebabkan telah terjadi kecelakaan Kereta Api Babaranjang dari arah Tanjung Karang di Stasiun Durian.
Kecelakaan Kereta Api Babaranjang itu bukan kali pertama terjadi, yang baru-baru ini terjadi di Desa Bindu, sehingga menyebabkan Asisten Masinis tewas.
Informasi yang dihimpun, enam unit gerbong KA babaranjang tergelincir dari rel, menyebabkan perjalanan kereta Api dari arah Tanjung Karang menuju Kertapati terganggu, hingga menyebabkan 500 lebih penumpang KA Ekspres dari Tanjung Karang dievakuasi menggunakan bis.
Babaranjang BBR 3032 yang di Masinisi Harun dan Asisten Masinis Ujang, tergelincir (jatuh roda) di KM 250-253 Stasiun Durian.
"Kejadiannya sekitar pukul 14.05 wib di rumah sinyal stasiun Durian, sejauh ini tidak ada korban jiwa," kata Nazarudin, Kepala Desa Durian dihubungi, Minggu sore.
Pewarta: Edo Purmana
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2016