Jakarta (ANTARA News) - Kolektor batik Hartono Sumarsono telah mengoleksi kain tradisional Indonesia itu sejak tahun 80-an.
Pendiri toko Batik Kencana Ungu dan Batik Citra Lawas ini telah menerbitkan tiga buku: "Batik Pesisir Pusaka Indonesia" (2011), "Benang Raja: Menyimpul Keelokan Batik Pesisir" (2013) dan yang terbaru "Batik Garutan".
Baginya, membukukan motif batik adalah upaya melestarikan budaya Indonesia agar bisa dikenal juga oleh generasi muda.Berikut bincang-bincang dengan Hartono dalam peluncuran buku "Batik Garutan" di Jakarta Convention Center, belum lama ini :
Mengapa memilih batik Garutan untuk diterbitkan jadi buku?
Batik Garutan salah satu koleksi saya yang banyak. Ketika saya kumpulkan ada begitu banyak. Kemungkinan setiap daerah akan dibuat (buku batik).
Sejak kapan koleksi batik Garutan?
Dari 80-an sudah beli batik Garutan. Dulu (jumlahnya) sedikit, belakangan beli lagi dan masih banyak (yang jual) tetapi (kainnya) bukan yang tua sekali seperti buku pertama (koleksi di buku pertama usianya lebih dari 100 tahun), kalau yang ini yang lawas dari tahun 30-an. Itu hanya beberapa potong saja.
Ada berapa koleksi batik Garutan?
Di buku ini 300-an.
Masih mau nambah koleksi?
Yang lain saja biar bisa dibuat buku lagi. Tahun depan batik Jakarta.
Tahun berapa batik Garutan koleksi bapak yang paling tua dan terbaru?
Yang paling tua tahun 30-an sampai 80-an.
Perkembangan Batik Garutan, banyak dipengaruhi unsur apa?
Pengaruh Banyumas, Solo, Jogja, Cirebon, Tionghoa.
Dari koleksi ini, mana yang paling disukai?
Saya senang yang motif burung dan buket.
Batik Garutan bentuknya kain saja atau ada yang lain?
Saya juga dapat sarung dan ikat kepala. Harusnya ada selain kain. Kalau lihat foto zaman dulu, banyak lelaki pakai ikat kepala. Di Jawa juga ada kayak blangkon tapi beda pakainya.
Asal usul batik?
Riset dalam sekali agak sulit karena infonya ga ada surveI ke daerah2 ga pernah dapat karena jarang oran gberpengetahuan itu. padahal pengen ketemu tapi setelah ketemu biasanya orang banyaknya batik sebagai kendaraan untuk mencari uang , bsnis aja. jarang orang sampAI melakukan penelitian, itu saya rasa tugas peneliti.
Popularitas batik Garutan ketimbang batik lain?
Pekalongan lebih populer. Pembatikan di Pekalongan banyak sekali.
Total koleksi batik selain batik Garutan?
Wah keder kalau ditanya begitu. Ada lah.
Di rumah semua serba batik?
Nggak.
Bagaimana cara menyimpan koleksi?
Di dalam ruangan pakai AC karena musuh utama batik adalah lembab. Ketika lembab ngengat, kutu, datang. Kalau AC udara kering. Sama taruh lada, ada yang bilang cengkeh atau akar wangi kalau di Jawa tapi saya belum lakukan.
Ada waktu khusus untuk mengurusi koleksi?
Enggak. Saya masih sibuk, bukan yang nongkrongin gitu aja.
Editor: Aditia Maruli Radja
Copyright © ANTARA 2016