Madiun (ANTARA News) - Tiket kereta api untuk keberangkatan semua kelas dari stasiun wilayah PT Kereta Api Indonesia Daerah Operasi (Daop) 7 Madiun, Jawa Timur, selama libur hari raya Paskah bersamaan dengan akhir pekan, telah ludes.
Manajer Humas PT Kereta Api Indonesia Daop 7 Madiun, Supriyanto, Minggu, mengatakan, semua tiket kereta api kelas ekonomi, bisnis, dan eksekutif yang melintasi wilayah Daop 7 untuk keberangkatan tanggal 27 Maret telah habis terjual.
"Rata-rata, pemesanan terbanyak adalah tujuan kota besar dan tujuan kota wisata seperti Bandung, Jakarta, Surabaya, Malang, dan Yogyakarta. Semunya telah penuh terpesan," ujar Supriyanto.
Menurut dia, tidak hanya tanggal 27 Maret saja yang habis terjual, tiket kereta api pada tanggal 24 hingga 26 Maret 2016 juga mengalami peningkatan signifikan dibandingkan dengan akhir pekan biasa.
Terpantau pada tanggal 24 Maret lalu, semua tiket kereta api kelas ekonomi, bisnis, dan eksekutif yang melintasi wilayah Daop 7 telah habis terjual dengan jumlah penumpang mencapai 22.404 orang. Tanggal 25 dan 26 Maret turun 40 persen dari 22.404 penumpang.
"Namun, keberangkatan hari Minggu ini kembali ludes atau sudah 100 persen terjual. Senin besok baru 40 persen, tapi kemungkinan masih bertambah," kata dia.
Beberapa kereta api kelas eksekutif dan bisnis yang tiketnya telah ludes terjual antara lain, Kereta Api Bangunkarata, Bima, Gajayana, dan Sancaka. Sedangkan kereta api ekonomi antara lain Brantas, Matarmaja, Gayabaru, Pasundan, dan Kahuripan.
Ia menyatakan, selain momentum "long weekend", tingginya penjualan tiket kereta api kali ini juga disebabkan karena kemudahan layanan. Di antaranya, bisa dipesan 90 hari sebelum keberangkatan dan calon penumpang bisa membeli tiket di sejumlah agen yang telah bekerja sama dengan PT KAI.
Supriyanto menambahkan, pihaknya tidak menyediakan kereta tambahan meski terjadi peningkatan penumpang yang signifikan.
"Kami akan memaksimalkan rangkaian kereta api yang ada. Tidak ada kereta tambahan dalam mometum liburan Paskah ini," katanya.
Pewarta: Slamet Agus Sudarmojo/ Louis Rika
Editor: Unggul Tri Ratomo
Copyright © ANTARA 2016