Mataram (ANTARA News) - Direktur Rumah Sakit Umum Provinsi (RSUP) Nusa Tenggara Barat dr. H. Mawardi Hamry, MPPM dilaporkan hilang sejak tiga hari lalu.
Kapolres Mataram AKBP Heri Prihanto di Mataram, Sabtu, membenarkan laporan hilangnya Direktur RSUP NTB itu.
Kabar hilangnya dr Mawardi pertama kali dilaporkan ke polisi oleh anggota satpam bernama Sri Darmo yang sehari-hari bertugas di rumah dinas Direktur RSUP NTB itu.
"Terkait hilang atau tidak, polisi masih melakukan penyelidikan," kata Heri.
Ia menjelaskan, dari laporan yang diterima, Mawardi diketahui tidak kembali ke rumah sejak hari Kamis (24/3). Berdasarkan laporan itu, polisi langsung memeriksa orang-orang terdekatnya, terutama yang berada di rumah.
"Sudah enam orang kami periksa untuk menjadi saksi termasuk sekuriti," jelas Heri.
Zulkifli Hamri, adik kandung Mawardi, menyatakan kakaknya meninggalkan rumah dinas Rabu malam (24/3) setelah dijemput seorang laki-laki pada pukul 17.35 WITA atau seusai shalat Isya.
"Saat pergi hanya ada pembantu rumah dan sekuriti yang berjaga pada Rabu malam. Setelah dijemput malam harinya hingga Kamis pagi dr Mawardi tidak kembali ke rumah hingga sekarang," katanya.
Zulkifli mengetahui kabar hilangnya Mawardi pada Kamis setelah mendapat informasi dari keluarga dan setelah itu dia langsung menuju ke Mataram dari Lombok Timur.
"Sebelum menghilang tidak ada tanda-tanda aneh atau pun pesan dari dr Mawardi. Bahkan, pihak keluarga sudah putus kontak sejak Rabu malam," ujar Zulkifli.
Sejak tidak kembali ke rumah, keluarga terus mencari kabar keberadaan Mawardi, namun hingga saat ini belum membuahkan hasil.
"Kita sudah menghubungi handphone-nya, rekan-rekan kerja, hingga keluarga yang ada di luar daerah, termasuk di Jakarta. Tetapi belum ada informasi," kata Zulkifli.
Menurut Zulkifli, keluarga enggan berspekulasi lebih jauh tentang nasib anak kelima dari 11 saudara ini, apakah diculik atau ada faktor lainnya. Keluarga hanya berharap Mawardi dalam keadaan selamat.
"Kalau dikatakan hilang misterius, kita masih menunggu informasi dari aparat penegak hukum. Bagi keluarga semoga saja beliau pergi berlibur atau sedang bertugas, tetapi lupa menghubungi keluarga," kata Zulkifli.
Pewarta: Nur Imansyah
Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2016