... mana berani saya dengan ibu-ibu Muslimat?"
Malang (ANTARA News) - Presiden Joko Widodo (Jokowi) menilai, sosok ibu adalah sekolah utama bagi anak-anak, sekaligus sebagai tiang negara yang menjadi modal dalam membangun negara melalui skema kecil, yakni keluarga.
"Selain itu, ibu juga memiliki peranan penting dalam kemajuan bangsa. Oleh karena itu, saya sangat mengapresiasi langkah Muslimat dalam menjaga keluarga dan lingkungan dengan kegiatan sosial kemasyarakatan serta kegiatan-kegiatan melawan narkoba," kata Presiden dalam amanatnya pada puncak acara Hari Lahir (Harlah) ke-70 Muslimat Nahdlatul Ulama (NU) di Stadion Gajayana Kota Malang, Sabtu.
Presiden mengemukakan, selama 70 tahun Muslimat NU sudah memainkan peran yang sangat besar bagi bangsa dan negara, serta banyak yang dilakukannya untuk memajukan bangsa ini, mulai dari kegiatan sosial, pendidikan, kesehatan hingga anti-radikalisme.
Bahkan, Presiden Jokowi menegaskan, Muslimat NU sudah menyatu dengan nadi masyarakat Indonesia.
Presidin mengemukakan, saat ini kompetisi semakin ketat dan sudah berlaku antarnegara, tidak lagi persaingan dalam ranah regional dan untuk memenangkan persaingan itu, sehingga dibutuhkan kesiapan sumber daya manusia dan rasa optimisme, serta gotong royong.
Saat ini, menurut Presiden, hadirnya Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) membuat warga dituntut siap menghadapinya, sebelum lebih jauh menghadapi blok ekonomi dunia.
Pada kesempatan itu Presiden Jokowi juga menjawab keresahan anggota Muslimat terkait informasi bahwa dirinya tidak akan hadir pada puncak acara Harlah ke-70 Muslimat NU.
Bahkan, di awal sambutannya Preiden Jokowi menegaskan, informasi ketidakhadirannya pada acara tersebut juga sudah sampai kepada dirinya.
"Saya tahu ada informasi dan kabar saya tidak datang, tapi mana berani saya dengan ibu-ibu Muslimat? Dan, akhirnya saya tetap memilih datang. Apalagi, Ketua Muslimat NU Khofifah Indar Parawansa merupakan sosok menteri yang tangguh dan cekatan. Bu Khofifah ini sangat sigap, cepat, lincah dan sama seperti para ibu-ibu Muslimat di sini," demikian Presiden Joko Widodo.
Pewarta: Endang Sukarelawati
Editor: Priyambodo RH
Copyright © ANTARA 2016