Ya, tidak ada yang kabur, Barusan sudah kita evakuasi dan sekarang baru mau diidentifikasi."

Bengkulu (ANTARA News) - Kepolisian Resor Kota Bengkulu mengidentifikasi lima korban tewas yang terbakar akibat kebakaran Rumah Tahanan Negara Malabero Kota Bengkulu yang terjadi pada Jumat (25/3) malam.

Kepala Kepolisian Resor Kota (Kapolresta) Bengkulu, AKBP Ardian Indra Nurinta, di Bengkulu, Sabtu, mengatakan bahwa jati diri lima korban harus dipastikan terlebih dulu sebelum diserahkan ke pihak keluarga.

"Akan diidentifikasi jenazah korban oleh Tim DVI," katanya, menyinggung keterlibatan pakar pengungkap jati diri korban bencana (disaster victim identification/DVI).

Kelima korban dibawa ke RS Bhayangkara Kota Bengkulu untuk identifikasi data jenazah pasca-meninggal (postmortem) dan sebelum meninggal (antemortem) yang melibatkan pula pihak keluarga korban.

Korban yang tewas tersebut menempati kamar blok narkotika dan obat berbahaya (narkoba), yakni Agung Nugraha, Heru Biliantoro, Agus Purwanto, Hendra Nopiandi dan Medi Satria.

"Posisi korban yang meninggal tersebut di dalam sel nomor tujuh," katanya.

Jumlah narapidana dan tahanan di Rutan Malabero, menurut dia, sebanyak 259 orang, dan lima orang tewas akibat kejadian tersebut, serta satu orang dibawa ke Badan Narkotika Nasional (BNN) Provinsi Bengkulu, selain seorang mendapatkan perawatan medis.

"Tahanan yang semula dievakuasi keluar, sudah dievakuasi ke Lembaga Permasyarakatan Klas 1A Bentiring, Kota Bengkulu," katanya.

Ardian memastikan, seluruh tahanan Rumah Tahanan Malabero tidak ada yang kabur akibat gedung rutan yang terbakar.

"Ya, tidak ada yang kabur, Barusan sudah kita evakuasi dan sekarang baru mau diidentifikasi," demikian AKBP Ardian Indra Nurinta.

Pewarta: Boyke LW
Editor: Priyambodo RH
Copyright © ANTARA 2016