"Jumlah sekolah yang berpartisipasi ini mengalami peningkatan dibandingkan penyelenggaraan tahun ajaran 2015 yang hanya diikuti dua sekolah," kata Kepala Dinas Pendidikan Kota Bekasi Rudi Sabarudin di Bekasi, Jumat.
Dia mengatakan, sebanyak 17 sekolah yang siap tersebut terdiri atas enam SMK negeri dan swasta serta 11 SMA negeri dan swasta yang tersebar di 12 kecamatan setempat.
"Kesiapan sekolah-sekolah tersebut merupakan kesanggupan masing-masing pengelolanya dan bukan berdasarkan penunjukan dari Disdik," katanya.
Rudi mengatakan, persiapan untuk pelaksanaan UNBK ini sudah dilakukan sejak jauh-jauh hari dengan memberikan pelatihan kepada para operatornya.
"Berbagai kendala yang mungkin dihadapi saat hari pelaksanaan nanti, sudah dicarikan antisipasi juga solusinya," katanya.
Pihaknya juga rutin menggelar pelatihan untuk meningkatkan kemampuan para operatornya.
Menurut Rudi, kendala yang mungkin terjadi dan perlu diantisipasi antara lain perihal pasokan listrik dari PT PLN untuk perangkat teknologi informasi.
"Untuk mengatasinya, jauh-jauh hari Disdik Kota Bekasi sudah menjalin koordinasi dengan PLN melalui penyediaan Uninterruptible Power System yang disiagakan untuk menjamin pasokan listrik tidak terganggu," katanya.
Menurut dia, pasokan listrik adalah syarat mutlak diselenggarakannya UNBK berbasis komputer karena seluruh soal dikerjakan siswa melalui perangkat komputer yang disokong arus listrik.
"Kami tidak mau pengerjaan soal terganggu akibat pasokan listrik yang terputus," katanya.
Pewarta: Andi Firdaus
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2016