"Ada sekirar 50 warga Kampung Cikarae, Desa Cimaja, yang diduga mengalami keracunan makanan hajatan yang disajikan salah seorang warga," kata Camat Cikakak, Udin Saprudin, Jumat.
Ia mengatakan sampai saat ini ada 21 orang yang menjalani perawatan di Rumah Sakit Umum Daerah Palabuhanratu.
"Sisanya di puskesmas dan tempat layanan kesehatan lainnya," kata dia.
Ia menuturkan mereka mengeluh pusing serta muntah-muntah usai menyantap makanan dalam acara syukuran warga setempat pada Kamis malam (24/3).
Sampai saat ini, menurut dia, beberapa warga yang mengalami gejala yang sama usai makan makanan hajatan masih berdatangan ke puskesmas dan fasilitas kesehatan terdekat.
"Kami masih terus mendata jumlah korban yang diduga mengalami keracunan tersebut dan sudah berkoordinasi dengan pihak dinas kesehatan setempat," tambah Udin.
Humas RSUD Palabuhanratu Billy Agustian mengatakan puluhan warga Cimaja yang diduga mengalami keracunan mulai berdatangan ke rumah sakit sekitar pukul 23.30 WIB dan hingga kini masih ada 21 warga yang masih dirawat karena masih lemah dan perlu asupan cairan untuk memulihkan kesehatan.
"Seluruh korban masih dirawat di ruang Instalasi Gawat Darurat (IGD) dan belum ada yang ke ruang rawat inap, jika kondisi terus memburuk maka kami akan pindahkan ke ruang khusus untuk penanganan medis lebih lanjut," katanya.
Kepolisian Sektor Cikakak masih menyelidiki penyebab gangguan kesehatan yang dialami warga setelah mengonsumsi makanan, yang antara lain meliputi nasi uduk, rendang telur dan rujak, dalam acara hajatan di Desa Cimaja.
"Kami masih menyelidiki kasus ini, dan sudah mengambil sampel makanan yang disajikan oleh warga Kampung Cikarae RT 3 RW 5, Kecamatan Cikakak, yang menggelar acara hajatan tersebut," kata Kepala Kepolisian Sektor Cikakak, AKP Iji Jubaedi.
Pewarta: Aditya A Rohman
Editor: Maryati
Copyright © ANTARA 2016