Beijing (ANTARA News) - Enam warga negara Tiongkok terluka dalam insiden penembakan bus di Laos utara, Rabu, demikian laporan kantor berita resmi Tiongkok Xinhua mengenai kekerasan terbaru yang memengaruhi warga Tiongkok di negara tersebut pada saat Beijing memperluas pengaruh ekonominya di kawasan Asia Tenggara.
Para korban termasuk penumpang dan pengemudi bus, yang melakukan perjalanan dari Kunming, Ibu Kota Provinsi Yunnan, Tiongkok, menuju Vientiane, Ibu Kota Laos, demikian Xinhua mengutip pernyataan resmi Kedutaan Tiongkok.
Bus nahas tersebut ditembak oleh pria bersenjata tidak dikenal saat melaju di Kasi, Provinsi Vientiane, kata Xinhua melaporkan.
Para penumpang yang berjumlah 25 orang, tiga pengemudi yang berada di dalam bus, dan enam pria berkewarganegaraan Tiongkok dilarikan ke rumah sakit.
Juru bicara Kementerian Tiongkok Hua Chunying menyatakan bahwa Tiongkok telah menghubungi Laos.
"Pihak Tiongkok mengirimkan perwakilan kepada pihak Laos, meminta perhatian serius dan melakukan penyelidikan secara tuntas terkait insiden tersebut serta melakukan langkah-langkah untuk memberikan hukuman berat kepada pelaku penyerangan dan memberikan rasa aman terhadap warga negara Tiongkok," ujar perempuan tersebut.
Pada 1 Maret 2016, warga negara Tiongkok terbunuh dan tiga lainnya terluka dalam serangan yang dilakukan oleh kelompok militan tidak dikenal terhadap perusahaan Tiongkok di Provinsi Luang Prabang di wilayah utara Laos, demikian penjelasan Kementerian Luar Negeri Tiongkok.
Pada bulan Januari, dua warga negara Tiongkok tewas dan seorang lainnya terluka dalam serangan bom di bus di wilayah Xaysomboun, provinsi terpencil di Laos.
Hubungan antara Tiongkok dan Laos terjalin, terutama di bidang perdagangan dan bantuan, pada khususnya dalam pembangunan infrastruktur.
Perdana Menteri Tiongkok Li Keqiang, Rabu, menyatakan bahwa Tiongkok menawarkan pinjaman lunak dan kredit sebesar 11,5 miliar dolar AS kepada lima negara di kawasan Asia Tenggara, termasuk Laos untuk pembiayaan pembagunan infrastruktur dan beberapa proyek lainnya.
(M038)
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2016