Kepentingan rakyat akan lebih terjamin jika pengelolaan diberikan kepada BUMN, bukan kepada asing. Jadi, bukan pada soal lokasi di darat atau laut,"
Jakarta (ANTARA News) - Anggota Komisi VII DPR RI Iskan Qolba Lubis menginginkan pengelolaan blok Masela sebaiknya diserahkan kepada badan usaha milik negara (BUMN) guna kepentingan masyarakat seluas-luasnya.
"Kepentingan rakyat akan lebih terjamin jika pengelolaan diberikan kepada BUMN, bukan kepada asing. Jadi, bukan pada soal lokasi di darat atau laut," kata Iskan Lubis dalam rilis di Jakarta, Kamis.
Menurut dia, sesuai amanat perundang-undangan, BUMN memiliki kewenangan untuk sepenuhnya mengelola energi di dalam negeri.
Iskan berpendapat bahwa baik pembangunan di darat maupun di laut, maka masing-masing memiliki keuntungan dan kerugiannya.
Meskipun demikian, politisi Partai Keadilan Sejahtera itu memperkirakan pembangunan di darat menghabiskan waktu dan biaya yang lebih besar.
"Di darat, sepertinya akan lebih lambat karena butuh banyak perizinan. Bahkan bisa satu sampai dua tahun. Di laut hanya butuh izin Amdal. Sedangkan di darat berhubungan dengan tanah dan perizinan masyarakat," katanya.
Di tempat terpisah, Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman Rizal Ramli menegaskan pihak yang paling diuntungkan dari keputusan pembangunan kilang Blok Masela di darat adalah rakyat Indonesia.
"Alhamdulillah yang paling diuntungkan dari semua ini adalah rakyat Indonesia," kata Rizal di sela pertemuan bilateral dengan Menteri Luar Negeri Belanda di Hotel Kempinski, Jakarta, Kamis.
Menurut Menko Perekonomian era Presiden Abdurrahman Wahid itu skema pembangunan kilang di darat (onshore) yang direkomendasikannya akan lebih menguntungkan.
Sementara itu, Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Sudirman Said akan melaksanakan keputusan Presiden RI Joko Widodo terkait dengan pengembangan Lapangan Abadi Blok Migas Masela di darat.
Sudirman dalam konferensi pers di Kementerian ESDM, Jakarta, Kamis, mengatakan bahwa pihaknya telah merumuskan langkah-langkah sebagai tindak lanjut dari keputusan Presiden tersebut.
"Sebagaimana diketahui berbagai informasi dan masukan telah disampaikan kepada Presiden. Presiden telah menggali seluruh aspek, termasuk aspek pembangunan daerah, nasional, dan kewilayahan. Kita bersyukur Presiden telah mengambil keputusan. Keputusannya adalah pengembangan Blok Migas Masela dibangun di darat (dengan metode onshore)," katanya.
Pewarta: Muhammad Razi Rahman
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2016