Jakarta (ANTARA News) - Presiden Susilo Bambang Yudhoyono telah memerintahkan Menko Polhukam Widodo AS agar menyelidiki kemungkinan adanya faktor nonteknis, seperti sabotase, yang mengakibatkan terjadinya kecelakaan pesawat Garuda Indonesia saat akan mendarat di Bandara Adisutjipto, Rabu pagi.
Presiden menginstruksikan Menko Polhukam untuk menyelediki masalah-masalah nonteknis, apalagi ada saksi mata yang melihat muculnya asap sebelum pesawat itu mendarat," kata Sekretaris Kabinet Sudi Silalahi kepada pers di Kantor Kepresidenan Rabu, usai dipanggil Yudhoyono.
Pesawat Boeing 737-400 tersebut membawa 133 penumpang yang 97 di antaranya telah dievakuasi dan tim penyelamat telah menemukan 21 korban tewas.
"Telah ditemukan 20 jenasah yang terbakar," kata Sudi yang didampingi Juru Kepresidenan Andi Mallarangeng.
Ketika ditanya wartawan tentang alasan Presiden memerintahkan Menko Polhukam menyelidiki kemungkinan adanya faktor nonteknis tersebut, Sudi mengatakan selama ini penelitian terhadap berbagai kecelakaan hanya menyangkut faktor teknis yang dilakukan KNKT.
Masalah tersebut, dikemukakan Sekretaris Kabinet ketika ditanya wartawan apakah kemungkinan telah terjadi tindakan sabotase atas musibah itu. (*)
Pewarta:
Copyright © ANTARA 2007