....Bayangkan begini saja ada sekitar 2,5 juta WNI dengan keluarganya di Indonesia dalam enam bulan sekali saja berkirim paket atau apapun itu semisal satu orangnya saja mengirim 20 kilogram (kg) tinggal dikalikan saja, itu potensinya."
Jakarta (ANTARA News) - PT Pos Indonesia membidik pasar Hongkong setelah perusahaan milik negara tersebut menandatangani perjanjian kerjasama dengan perusahaan kurir swasta kedua asal Malaysia GD Express Carrier Berhard pada Rabu (2/3) lalu.
"Selain ke Malaysia kita juga berencana perluas bisnis ke Hongkong dan kemungkinan akan signing MoU bulan depan," kata Direktur Surat dan Paket PT Pos Indonesia Agus Faturokhman Handoyo ketika dihubungi dari Jakarta, Rabu.
Handoyo mengatakan untuk di Hongkong tersebut, PT Pos Indonesia berencana akan membuka kantor perwakilan (representative office) untuk mengakomodir pasar di kawasan tersebut dan Tiongkok secara umum.
"Kita berencana buka agen Pos Indonesia di sana, Tiongkok ini pasarnya besar, ada beberapa kawan kita juga sudah siap buka di Shenzen, Hongkong sana nanti dia bawa barang dari kita masuk ke sana pake jalur dia," katanya.
Perluasan bisnis PT Pos Indonesia ke Hongkong tersebut, dikarenakan pasar yang diprediksi akan besar karena ada potensi dari banyaknya Warga Negara Indonesia (WNI) di sana sebagai Tenaga Kerja Indonesia (TKI) dengan berbagai profesi.
Terkait kerjasama dengan GD Express Carrier Berhad, Handoyo melanjutkan bentuknya akan seperti kerjasama yang selama ini dijalani oleh jasa PT Pos Indonesia dengan perusahaan pos di berbagai negara.
"Nanti kiriman GD Express Carier Berhard itu di Indonesianya didistribusikan oleh kita dan sebaliknya ketika kirim barang ke Malaysia. Seperti selama ini yang sudah kami jalankan dalam jaringan pos internasional atau Universal Postal Union (UPU) itu, namun dengan GD itu hanya dalam segmen tertentu," tutur dia.
Sementara, untuk potensi bisnis dengan GD Express Carier Berhard, Handoyo mengatakan pihaknya belum bisa menyebutkan nilai nominalnya dengan alasan belum melakukan survei, namun yang pasti dia menyatakan potensinya cukup menantang.
"Saya tidak bisa menyebutkan nominalnya, belum disurvei. Bayangkan begini saja ada sekitar 2,5 juta WNI dengan keluarganya di Indonesia dalam enam bulan sekali saja berkirim paket atau apapun itu semisal satu orangnya saja mengirim 20 kilogram (kg) tinggal dikalikan saja, itu potensinya," ujar dia.
Berdasarkan informasi yang didapatkan dari laman web resmi PT Pos Indonesia, untuk harga yang pengiriman dari Jakarta ke Malaysia (belum termasuk PPN dan asuransi), berkisar di angka Rp2.000-Rp5.000 untuk dokumen dan surat, sedangkan untuk paket dan merchandise seharga Rp20.000 dengan kurs dolar AS terhdap rupiah di Rp13.180.
Sementara itu, GD Express Carrier Berhard yang merupakan perusahaan kurir swasta terbesar kedua di Malayasia setelah Pos Malaysia, memiliki revenue 46.88 juta dollar Amerika per tahun. Perusahaan ini, mengoperasikan 193 stasiun yang terdiri dari 61 kantor cabang, 2 afiliate, 55 agen, 19 lodge in dan 56 reseller agen di seluruh Malayasia.
Pewarta: Ricky Prayoga
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2016