Jakarta (ANTARA News) - Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Ade Komaruddin mengingatkan para sopir taksi dalam melakukan aksi unjuk rasa secara wajar dan tidak melakukan tindakan kekerasan.
"Kalau para sopir taksi melakukan aksi unjuk rasa secara wajar akan mendapat simpati masyarakat, namun sebaliknya jika melakukan tindakan kekerasan maka masyarakat menjadi antipati," ketua DPR Ade Komaruddin, di Gedung MPR/DPR/DPD RI Senayan, Jakarta, Selasa.
Ade Komaruddin mengatakan hal itu menanggapi adanya aksi unjuk rasa para sopir taksi yang menolak beroperasinya taksi berbasis online, seperti Uber Taxi dan Grab Car.
Politisi Partai Golkar ini mengkhawatirkan, jika para sopir taksi yang melakukan aksi unjuk rasa terpancing melakukan kekerasan, justru akan mendapat cercaan dari masyarakat.
"Jika para sopir taksi melakukan aksi unjuk rasa, menyampaikan aspirasinya secara wajar dan simpatik, tentu Pemerintah akan mendengar," katanya.
Menurut Ade, dirinya dapat memahami kegelisahan para sopir taksi yang pendapatannya menurun setelah beroperasinya taksi online sejak tahun lalu.
Jika para sopir taksi melakukan aksi unjuk rasa secara simpatik di depan gedung MPR/DPR/DPD RI, Jakarta, tambahnya, dirinya siap mendengar aspirasi dari perwakilan para sopir taksi.
Sementara itu, aksi unjuk rasa para sopir taksi terlihat di beberapa ruas jalan utama di Jakarta, salah satu lokasi unjuk rasa adalah di gedung Gedung MPR/DPR/DPD RI Jakarta.
Para pengunjuk rasa juga melakukan orasi meminta pemerintah dan DPR memperhatikan nasib para sopir taksi.
Pewarta: Jaka Suryo
Editor: Aditia Maruli Radja
Copyright © ANTARA 2016